TANJUNG SELOR – Jika Gubernur Kaltara Zainal Arifin Paliwang menyetop sementara proses pengadaan barang dan jasa tahun 2021, Bupati Bulungan Syarwani tidak langsung mengikutinya.
Dikatakan Syarwani, untuk menyetop proses pengadaan barang dan jasa belum dilakukan karena dirinya belum melakukan pertemuan dengan jajaran Pemkab Bulungan.
“Sementara kami masih menyinergikan visi dan misi dengan program tahun 2021 yang sudah disusun. Memang untuk melakukan penghentian pengadaan barang dan jasa, bisa saja menjadi opsi. Tapi sementara ini saya belum bisa mengatakan, karena belum melihat dokumen 2021,” katanya kepada Rakyat Kaltara, baru-baru ini.
Dari pengamatannya, program Pemkab Bulungan yang telah disusun sebelumnya, sebenarnya tak jauh berbeda dengan visi dan misinya. Sehingga kemungkinan hanya perlu dilakukan penyesuaian saja.
“Kami sinkronkan dulu. Karena kami maunya, walau APBD 2021 sudah ditetapkan, harapannya tetap ada bagian dari visi dan misi kami yang bisa dilaksanakan tahun ini,” ujarnya.
Plt Kepala Bappeda-Litbang Bulungan Iwan Sugianta menambahkan, untuk kegiatan lelang yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK), sampai saat ini tetap berjalan. Sebab DAK bersumber dari APBN. Sementara untuk kegiatan belanja daerah dalam APBD 2021, saat ini masih dilakukan refocusing anggaran.
“Kegiatan lebih banyak yang bersifat operasional. Kalau memang ada kegiatan yang harus dilakukan refocusing akan kita lakukan lagi. Apalagi saat ini ada regulasi terbaru terkait refocusing Dana Desa (DD) untuk penanganan Covid-19. Tetapi dengan tetap melihat perkembangan di lapangan,” jelasnya.
Saat ini, lanjut dia, Pemkab Bulungan bersama bupati dan wakil bupati baru, akan menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Penyusunan RPJMD juga akan diselaraskan dengan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD). “Sebab bupati baru sudah pasti memiliki program prioritas di awal tahun ini. Nah, itu yang akan kita lakukan penyelarasan,” pungkasnya. (*/nnf/udi)
