TARAKAN – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Tarakan, akan mendapatkan tambahan enam calon pegawai negeri sipil (CPNS) tahun ini. Keenam sumber daya manusia (SDM) baru tersebut, akan ditugaskan sebagai penjaga tahanan.
"Mereka masih tahap orientasi dulu selama satu tahun. Setelah itu pada tahapan berikut, dipersiapkan menjadi PNS," kata Kepala Lapas Kelas II A Tarakan, Yosef Benyamin Yembise, Sabtu (6/3).
Selain bertugas menjaga tahanan, tambahan personel akan ditempatkan dalam regu pengamanan, penjaga menara, dan pengawasan. Saat ini jumlah penjaga tahanan sebanyak 36 orang yang terbagi dalam 4 regu.
"Di luar jam dinas, masih ada 9 sampai 10 orang penjaga yang berhadapan dengan 1.092 warga binaan. Petugas juga merangkap lagi untuk melayani masyarakat yang akan menemui narapidana melalui siaran virtual," ungkapnya.
Khusus penjaga tahanan di malam hari, kata Yosef, dibutuhkan penambahan penjaga. Bahkan ia pun rutin melakukan pengawasan pada malam hari.
"Kendala lain, jika ada warga binaan yang dirawat di rumah sakit, harus ada penjaga yang ditempatkan di sana. Karena kita tidak punya tenaga dokter," jelasnya.
Menurutnya, jumlah SDM di Lapas Kelas IIA Tarakan seharusnya berjumlah sekitar 200 orang. Namun saat ini jumlah SDM hanya 83 orang.
Meski begitu, pihaknya akan terus melakukan inovasi pelayanan. Dengan cara melakukan pendekatan secara kekeluargaan, agama, sosiologi, adat, dan budaya. Terlebih pendekatan kepada masyarakat sekitar lapas. "Salah satunya kita ada program Jumat Ekspresi. Setelah senam, warga binaan bisa menyalurkan bakat-bakat seninya," ucapnya.
Ditambahkan, pihaknya juga sudah sering melakukan sosialisasi tentang keamanan, ketertiban, pembinaan, dan hak-hak warga binaan. Agar kondisi lapas tetap kondusif, keamanan dan ketertiban tetap terjaga.
Selama 8 bulan menjadi Kalapas IIA Tarakan, Yosef belum menemukan pelanggaran dari warga binaan. Sementara selama di masa pandemi, dia menyebut kondisi lapas masih dalam kategori aman. “Karena kalau warga binaan ada gejala langsung kami karantina. Sementara ini kami masih dalam kategori aman," imbuhnya. (sas/udi)