TARAKAN – Satu desa di Kabupaten Malinau dan tiga desa di Kabupaten Nunukan, segera mendapatkan aliran listrik dari Perusahaan Listrik Negara (PLN). Sebab, keempat desa tersebut sudah masuk dalam program listrik desa daerah terluar dan terdepan.
Manajer PLN UP3 Kaltara, Suparje Wardiyono, mengatakan, pihaknya sudah menyusun peta jalan listrik pedesaan. Dan tahun ini, ada 36 desa yang masuk dalam program listrik desa daerah terluar dan terdepan, termasuk empat desa di Kaltara.
Bahkan, untuk program listrik desa di tahun 2022, juga sudah ditetapkan sebanyak 23 desa, tahun 2023 ada 25 desa, dan tahun 2024 sebanyak 43 desa di Indonesia yang akan menjadi daerah sasaran.
Bila ditotal dari tahun 2021 hingga 2024, maka ada 127 desa. Terdiri dari dari 55 desa di Pusat Kawasan Strategis Nasional (PKSN). 72 desa di lokasi strategis dan 2 desa di Pos Lintas Batas Negara (PLBN). Hal ini sudah meliputi pembangunan Jaringan Tegangan Menengah (JTM), Jaringan Tegangan Rendah (JTR), gardu distribusi, dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).
"Sampai Tahun 2020 rasio elektrifikasi untuk Kaltara sebesar 94,89 persen. Untuk Rasio desa berlistrik di Kaltara sebesar 60,79 persen," sebutnya.
Suparje menjelaskan, ltararsampai Tahun 2020 Rasio epersen" 127 yang terdiri dari "kan akan masuk dalam program Listrik Desa Daerah Terluar dan Terdberdasarkan Perpres Nomor 63 Tahun 2020 tentang Penetapan Daerah Tertinggal Tahun 2020-2024, sudah tidak ada yang masuk dalam kategori desa tertinggal di Kaltara. Hanya masih ada desa terluar dan terdepan.
"Kendala yang kita hadapi dalam mengaliri listrik di suatu daerah yang sulit dijangkau di antaranya, akses lokasi yang sulit dan terpencil. Belum lagi medan yang berat untuk dapat dilalui," bebernya.
Tak hanya itu, biaya transportasi pengiriman logistik kelistrikan yang tinggi juga menjadi kendala PLN. Terlebih aksesnya hanya bisa dilewati oleh pesawat, bahkan melalui negara tetangga. "Belum lagi persoalan pembebasan tanah untuk lokasi pembangunan PLTD atau PLTS yang menjadi kendala yang kami hadapi," keluhnya.
Ditambahkan, lokasi permukiman antardesa yang menyebar dan saling berjauhan, juga menjadi kendala lain saat akan mengalirkan listrik ke suatu daerah.
"Yang jelas, kita upayakan untuk 4 desa di Kaltara bisa terealisasi tahun ini, apalagi sudah masuk dalam program Listrik Desa Daerah Terluar dan Terdepan," pungkasnya. (sas/udi)