PROKAL.CO,
NUNUKAN – Kasus Coronavirus Disease (Covid-19) di Nunukan mengalami penurunan signifikan. Berdasarkan data Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Penanganan Covid-19 Nunukan mencatatkan, dari 1.068 kasus konfirmasi, angka kesembuhan berada di 1.001 kasus, dan angka kematian 17 kasus. Sehingga, Nunukan saat ini hanya menyisakan 67 kasus konfirmasi. Tidak ada lagi penentuan zona risiko sebaran wabah Covid-19, tracing, testing dan treathmen dilakukan mengacu pada kriteria kasus tertentu.
Dengan penurunan kasus terkonfirmasi Covid-19 di Nunukan, maka berpotensi untuk dilakukan sekolah tatap muka. Namun, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Nunukan belum berani mengambil risiko tersebut. Meskipun angka kasus Covid-19 perlahan mulai melandai.
Kepala Bidang Pendidikan Dasar (Dikdas) Kabupaten Nunukan Widodo mengatakan, tidak ingin mengambil risiko ketika terjadi penularan di lingkungan sekolah dan muncul klaster baru.
“Pada prinsipnya beberapa sekolah di Nunukan dari sarana prasarana sebenarnya siap. Namun dari aspek sebaran epidemologi, masih cukup tinggi prevalensinya,” ujarnya, Minggu (7/3).
Pertimbangan lain, percuma memaksakan anak didik untuk segera masuk sekolah, karena saat pandemic. Pasalnya, kurikulum yang digunakan adalah kurikulum darurat.
Kurikulum tersebut hanya diberlakukan sebatas agar sekolah berjalan. Tidak secara fokus atau sebagai barometer dalam memulai mata pelajaran. Sehingga lebih baik menunggu kondisi stabil dan memulai pelajaran tanpa rasa was-was.