Soal Rencana Melaksanakan Kegiatan Belajar Tatap Muka, Disdik Diminta Bersabar

- Selasa, 9 Maret 2021 | 10:58 WIB
ilustrasi
ilustrasi

Pemkot Tarakan melalui Dinas Pendidikan (Disdik) masih mempersiapkan rencana membuka kembali kegiatan belajar mengajar di sekolah. Di antaranya, telah dilakukan verifikasi terhadap sekolah yang mengusulkan pelaksanaan kegiatan tersebut.

 

TARAKAN - Meski masih dalam persiapan, suara yang menginginkan agar wacana ditunda masih terdengar. Seperti disampaikan Ketua Komisi II DPRD Tarakan, Sofyan Hianggio. “Kalau kami mau ditunda dulu dengan kondisi covid,” tegas Sofyan Hianggio, saat ditemui awak media, Senin (8/3). 

Pertimbangannya, menurut Sofyan, banyak warga yang terpapar Covid-19 dan dirawat di RSUD Tarakan. Demikian pula ruang perawatan pasien Covid-19 di RSUKT dinilainya penuh.  “Harusnya pemerintah ya bersabar. Jangan mau menimbulkan hal-hal yang bisa meresahkan kembali,” tuturnya.

Sebagai komisi yang membidangi pendidikan, pihaknya berencana memanggil Disdik lagi untuk mempertanyakan rencana itu. Pihaknya juga akan meninjau ke lapangan.  “Memang kalau secara teori dan lain sebagainya itu mudah untuk diucapkan,”  ungkapnya.

Politikus Partai Golongan Karya (Golkar) itu tidak ingin terulang lagi pengalaman tahun lalu saat pelaksanaan penerimaan peserta didik baru (PPDB) di masa pandemi Covid-19 yang dinilainya tidak sukses.

Padahal, menurut anak mantan wakil gubernur Kaltara Udin Hianggio, enam bulan sebelum pelaksanaan PPDB, pihaknya sudah memanggil Disdik untuk menekankan jangan sampai terjadi hal-hal yang bisa menimbulkan kerumunan.

“Teorinya iya, tapi pada saat kenyataan, padahal kami ibaratnya sudah memperingatkan, apalagi server, itu yang perlu dilihat. Dan akhirnya PPDB kan kacau ya, ini kan jadi pengalaman sebenarnya,” bebernya.

Sofyan kemudian menggambarkan kemungkinan yang terjadi saat pelaksanaan belajar tatap muka di sekolah. Jika mengikuti rencana Pemkot Tarakan, setiap rombongan belajar (rombel) hanya diisi setengah dari jumlah siswa.

Jika 10 rombel yang dibuka dalam satu sekolah, dengan setiap rombel hanya diisi 15 siswa, maka ada 150 siswa yang masuk sekolah. Belum ditambah orangtua siswa yang mengantar dan menjemput. Jadi, ia memperkirakan akan terjadi kerumunan orang.

Meski mulai dilaksanakan vaksinasi, Sofyan Hianggio menilai bukan jaminan. Sebab, menurut dia, banyak juga orang yang masih terpapar Covid-19.

Lalu, kapan waktu yang pas untuk dibuka lagi kegiatan belajar tatap muka di sekolah? Menurut Sofyan Hianggio, sesuai arahan menteri Pendidikan dan Kebudayaan, setelah PPDB sekitar Juli nanti sambil melihat perkembangan Covid-19.   (mrs/kpg/kri/k16)

  

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Ini Dia Delapan Aksi Konvergensi Tekan Stunting

Kamis, 25 April 2024 | 12:30 WIB

Dewan Negara Malaysia Kagum Perkembangan Krayan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB
X