TANJUNG SELOR – Pasokan listrik menjadi kebutuhan yang paling mendasar bagi warga Kecamatan Sekatak. Pasalnya kata Yohanes, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bulungan, masih ada masyarakat belum menikmati listrik 24 jam di sana.
“Belum lama ini saya Musrenbang di Sekatak. Masalah listik salah satu hal yang mendesak. Karena selama ini listrik hanya tersedia 12 jam, sehingga aktifitas ekonomi warga terbatas,” ujarnya, Senin (8/3).
Belum lagi diberlakukannya belajar dari rumah atau sekolah daring, kebutuhan listrik yang memadai menjadi penting bagi pelajar atau murid.
“Proses belajar di sekolah saat ini kan tidak seperti dulu, sebelum wabah Covid-19. Bisa dilakukan secara tatap muka. Tapi harus secara online melalui Smartphone, ” katanya.
Ketersedian listrik 24 jam di sejumlah daerah di Sekatak menurutnya, mesti segera dicari solusinya oleh Pemkab Bulungan. Selain itu, Yohanes berpendapat ketersediaan listrik 24 jam mampu mengoptimalkan kualitas pelayanan publik di daerah setempat.
Terkait kebutuhan listrik di Kecamatan Sekatak yang masih 12 jam menyala, hal tersebut pun ditanggapi Manager PLN UP3 Kalimantan Utara Suparje Wardiyono. Dia mengatakan, saat ini masih proses perencanaan untuk bisa ditingkatkan menjadi 24 jam dan prabayar 100 persen.
“Untuk Desa Sekatak Buji saat ini dilayani oleh unit listrik Desa Sekatak Buji,” terang Suparje, saat dikonfirmasi terpisah.
Berkaitan peningkatan listrik di kecamatan tersebut, diakui Suparje, diperkirakan pada Maret ini. Seiring akan dilakukan peresmian peningkatan operasi 24 jam ULD Sekatak Buji. “Untuk tanggal masih dalam koordinasi,” tutur Suparje. (*/nnf/mua/uno)
