KOMITMEN PLN memberikan terang hingga ke pelosok negeri terus berlanjut. Kali ini, 80 pelanggan warga Desa Laban Nyarit, Malinau Selatan, Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara sudah dapat menikmati listrik. Sebagai upaya meningkatkan produktivitas sehari-hari.
Total nilai investasi yang dikeluarkan dalam pembangunan ini sebesar Rp 1,5 miliar. Dengan mengangkut material dari Tanjung Redeb, Berau, PLN berhasil membangun 1,3 kms Jaringan Tegangan Rendah (JTR), 3,03 kms Jaringan Tegangan Menengah (JTM) dan gardu distribusi berkapasitas 1x50 kVA.
Untuk menuju ke Desa Laban Nyarit diperlukan waktu tempuh tiga jam, melalui perjalanan darat dari Malinau dengan melewati jalur tambang batubara. Sebelumnya, warga setempat mengandalkan penerangan di malam hari dengan menggunakan genset pribadi.
Namun dengan hadirnya PLN, kini warga bisa dapat menikmati listrik dengan harga yang jauh lebih terjangkau. Manajer PLN Unit Pelaksana Proyek Ketenagalistrikan Kalimantan Utara, Nur Hakim menyatakan, proses untuk aliran listrik Desa Laban Nyarit telah dilakukan PLN sejak Desember 2020.
“Dengan selesainya proyek listrik pedesaan di Laban Nyarit, saat ini sudah 80 pelanggan telah tersambung listrik PLN. Harapan kami masyarakat ikut menjaga aset kelistrikan di sekitar rumahnya. Misalnya dari pohon yg menjuntai, agar distribusi listrik selalu lancar,” harap Hakim.
Komitmen PLN untuk membawa terang hingga ke seluruh pelosok desa di Kaltara belum usai. Saat ini terdapat 5 proyek listrik pedesaan yang tengah digarap pada tahun 2021. Kedepannya, PLN berharap seluruh proyek ini berjalan dengan lancar. Sehingga masyarakat di seluruh penjuru desa segera dapat menikmati listrik dari PLN. (uno2)