TANJUNG SELOR–Lambang Provinsi Kaltara atau logo Kaltara dianggap kurang sesuai antara desain awal dan yang digunakan saat ini. Hal itu sangat disayangkan Gubernur Kaltara Zainal Arifin Paliwang.
Menurut dia, logo yang disayembarakan pada awal terbentuknya Kaltara, dianggap hanya membuang-buang anggaran. Apalagi dengan adanya hadiah miliaran rupiah. Sayembara logo itu dilaksanakan Pemprov Kaltara pada masa pemerintahan sebelumnya. “Pemenang sudah ada dan sayembara itu mengeluarkan miliaran rupiah. Namun tidak sesuai dengan harapan yang ada," bebernya, Selasa (16/3).
Melihat logo yang sekarang, lanjut Zainal, terdapat dua item yang dibuang. Yakni, perahu dan burung enggang. Padahal, logo yang dimenangkan Pemprov Kaltara pada masa itu, merupakan logo dengan ciri khas Kaltara. Yakni, burung enggang dan perahu. “Dua ini sebenarnya ciri khas Kaltara yang tidak seharusnya dibuang. Kita ini wilayah pesisir dan logo dengan adanya perahu itu, melambangkan kita Kaltara. Begitu juga dengan enggang sebagai hewan endemik di Kalimantan,” terangnya.
Mengingat, sampai saat ini, lambang daerah Kaltara belum ditetapkan, maka diharapkan segera disahkan logo yang baru dengan tetap memerhatikan ciri khas Kaltara. “Kita juga terima usulan dari pihak terkait. Kita libatkan semua pihak tanpa terkecuali,” ungkapnya.
Selain itu, terkait penetapan hari jadi Kaltara, Zainal menjelaskan, penetapan ini melengkapi identitas diri dari wilayah tersebut. Lahirnya Perda tentang Hari Jadi Kaltara, diharapkan oleh semua lapisan masyarakat.
Diharapkan, tumbuh rasa percaya diri dan identitas wilayah yang memiliki histori yang tinggi. Juga, menumbuhkan etos kerja yang kuat, dalam membangun Kaltara. “Oktober nanti Kaltara berusia sembilan tahun. Kalau sesuai dengan raperda yang rencananya kita sahkan,” jelasnya. (fai/kpg/kri/k8)