NUNUKAN – Seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) berinsial SY (41), merupakan warga Jalan Pembangunan, Kabupaten Nunukan, mengalami luka tusukan senjata tajam (sajam) hingga dalam kondisi koma.
Luka yang dialami SY merupakan perbuatan AG (39), yang merupakan adik iparnya. Kejadian bermula, saat keduanya terjadi cekcok. “Kedua laki laki itu memiliki hubungan saudara. Mereka bahkan tinggal serumah,” terang Kapolsek Nunukan Kota Iptu Randya Shaktika, Senin (22/3).
Peristiwa berdarah terjadi sekitar pukul 07.00 Wita, tidak jauh dari Asrama Polisi. Salah seorang petugas mendengar keributan dan langsung melaporkannya ke Mapolsek Nunukan Kota, untuk koordinasi dan melakukan pengamanan. Saat kejadian, pelaku dan korban hanya berdua dalam rumah. Tidak ada saksi mata dan hanya terdengar suara gaduh orang berkelahi.
“Saat polisi tiba di lokasi kejadian, tubuh SY sudah terkapar bersimbah darah dengan belasan luka tusukan senjata tajam,” ucap Kapolsek.
Melihat kedatangan polisi, AG yang saat itu masih memegang sebilah badik langsung lari ke dalam kamar. Dalam rumah tersebut, polisi menemukan alat hisab sabu/bong dan bungkusan obat batuk Komix. “Diduga kuat pelakunya AG. Dia terindikasi mengonsumsi narkoba,” jelas Randya.
AG yang diduga kuat masih dibawah pengaruh narkoba, menolak diamankan dan memilih bunuh diri. AG juga nekat menusukkan badiknya ke tubuhnya sendiri. “Dia terindikasi bunuh diri karena tidak mau dibawa petugas,” lanjut Randya.
Polisi belum mengetahui pasti penyebab pelaku melakukan penganiayaan kepada kakak iparnya. Saat ini, korban masih terbaring lemah di RSUD Nunukan dalam kondisi koma. Sementara pelaku dalam perawatan medis di Puskesmas. “Kita masih akan dalami motif pelaku. Kita juga belum tahu apakah pelaku ini depresi atau bagaimana. Sampai sekarang, keduanya belum ada yang bisa dimintai keterangan,” pungkasnya. (*/lik/*/viq/uno)