Covid-19 Bukan Aib, Warga Diminta agar Terbuka

- Rabu, 24 Maret 2021 | 21:44 WIB
Agust Suwandy
Agust Suwandy

TANJUNG SELOR – Salah satu tantangan dan kendala dalam menekan penyebaran Covid-19, keterbukaan diri. Hal itu diungkapkan Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Kaltara, Agust Suwandy.  

Agust masih melihat terdapat stigma negatif di masyarakat, bahwa terkena Covid-19 adalah aib. Akibatnya ada warga yang terpapar enggan melakukan pemeriksaan atau pengecekan. 

“Makanya kalau ada ditemukan sering kami sosialisasikan. Bahwa penting sekali segera melakukan pemeriksaan, jika dirasakan ada gejala ke arah Covid-19 atau yang bersangkutan kontak erat dengan pasien positif sebelumnya,” kata Agust, Selasa (23/3).

Menurutnya, jika terlambat diketahui maka penyebaran akan semakin luas serta berdampak buruk bagi yang sudah terpapar. Bahkan belakangan, muncul beberapa kasus orang lebih memilih karantina mandiri. Padahal belum dilakukan pemeriksaan oleh petugas kesehatan

“Takutnya kan masih ada penyakit penyertanya. Itu kan harus diobati. Dikhawatirkan kalau langsung isolasi mandiri tidak terpantau malah lebih berdampak buruk bagi yang bersangkutan,” tuturnya.

Menurutnya, terlepas Covid-19 menjangkiti orang yang tidak memiliki komorbid (penyakit bawaan) dan tidak bergejala, kemungkinan akan berlalu dengan sendirinya. 

“Tapi kemudian jika terkena pada orang yang komorbid ini bahaya sekali. Karena akan bereaksi lebih parah,” ujar Agust.

Ia juga memastikan pemeriksaan gejala Covid-19 juga kian mudah. Semisal pemeriksaan antigen, sudah bisa dijadikan tolak ukur menentukan diagnosa positif atau negatif Covid-19.

“Di Kaltara, laboratorium sudah kita kembangkan seperti di rumah sakit milik Pemprov dan Rumah Sakit Kota Tarakan,” tutur Agust. (*/mts/mua)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pemkab Nunukan Buka 1.300 Formasi untuk Calon ASN

Kamis, 18 April 2024 | 12:44 WIB

Angka Pelanggaran Lalu Lintas di Tarakan Meningkat

Kamis, 18 April 2024 | 11:10 WIB
X