TARAKAN – Untuk pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di sekolah, tahapan pun sudah dilalui. Bahkan, simulasi terhadap sekolah yang lolos verifikasi juga sudah digelar.
Dari hasil simulasi, diperoleh 12 sekolah yang layak melaksanakan PTM di sekolah. Satu tahapan yang tersisa, yakni menunggu persetujuan Ketua Satuan Tugas (Satgas) Percepatan dan Penanganan Coronavirus Disease (Covid-19) yang juga Wali Kota Tarakan Khairul.
“Kami mengumpulkan 12 kepala sekolah, termasuk SD dan SMP yang sudah melakukan simulasi. Rencana kami, yang sudah simulasi dan dinyatakan layak melakukan kegiatan pembelajaran tatap muka akan diajukan ke wali kota,” terang Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Tarakan Hendi Suhendi, Jumat (26/3).
Sebelum diajukan ke wali kota, sekolah masih harus memenuhi kelengkapan administrasi. Seperti mengumpulkan surat pernyataan persetujuan dari orang tua peserta didik. Termasuk, harus ada Surat Kesepakatan Bersama antara Kepala Sekolah dan Komite Sekolah. Untuk ikut bertanggung jawab dengan kegiatan PTM.
Dari syarat itu, diakui Hendi, sudah 10 sekolah yang menyerahkan data-data kelengkapan administrasi. Tersisa menunggu dua sekolah lainnya. “Keputusan akhir ada di tangan pak wali kota. Apakah beliau mengizinkan untuk PTM atau tidak,” ungkapnya.
Sambil menungggu kelengkapan administrasi, para guru dari sekolah yang akan melakukan PTM diprioritaskan menerima vaksin yang dijadwalkan Sabtu (27/3).
“Mulai besok (hari ini, Red) di SMP 2. Dinas Kesehatan sudah mengirimkan kepada kami, kuota vaksin tahap pertama bagi pendidik dan tenaga kependidikan, guru dan tenaga yang lainnya ada 600 dosis,” sebutnya.
Hendi menambahkan, tahap kedua yang sedang berlangsung pekan ini, ada 9 SD dan SMP yang laksanakan simulasi. Setelah selesai tahap kedua, akan dilanjutkan tahap ketiga. (mrs/uno)