TARAKAN – Rencana Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tarakan Energi Mandiri mengelola sumur minyak tua, segera direalisasikan. Menyusul, terjalinnya kerjasama dengan PT Geopatra Solusindo Energi Pratama (Geopatra).
Kerjasama itu ditandai dengan penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) antara kedua pihak, disaksikan Wali Kota Tarakan Khairul sekaligus ikut menandatangani nota kesepahaman di Kantor PT Geoparta, Minggu (28/3) lalu.
Menurut Direktur Perumda Tarakan Energi Mandiri Thamrin, ada tiga poin kerjasama dengan yang dibangun dengan PT Geopatra. Di antaranya terkait kerjasama mengelola sumur minyak tua di Tarakan.
“Yang pertama itu memanfaatkan sumur tua yang ada di Tarakan yang eks Belanda. Dari 140 titik sumur tua yang dikelola Pertamina, baru 30 titik. Jadi hampir 50 persen lebih yang belum dikelola,” ujar Thamrin, Kamis (1/4).
Terkait kerjasama mengelola sumur minyak tua itu, tim dari PT Geopatra akan masuk ke Tarakan sebelum bulan puasa. Untuk melakukan tahapan-tahapan kegiatan sampai nanti bisa dimanfaatkan.
Jika sudah beroperasi, tahap awalnya menargetkan bisa mengajukan 10 sumur ke Pertamina untuk dikelola. Namun untuk pembagian keuntungan, pihaknya masih membahasnya dengan PT Geopatra.
Akan tetapi, untuk modal operasional merupakan sharing anggaran antara Perumda Tarakan Energi Mandiri dengan PT Geopatra. Sementara itu, kerjasama lainnya adalah rencana pengolahan air laut (air asin) menjadi air bersih. Dengan kerjasama itu, menurut Thamrin, nantinya Tarakan tidak hanya bergantung pada hujan.
Adapun poin ketiga, menciptakan teknologi air laut (air asin) menjadi lampu listrik. Bahkan, teknologi ini akan menjadi program Corporate Social Responsibility (CRS) dari PT Geopatra, yang bisa dibagikan kepada nelayan maupun petambak. (mrs/uno)
