TANJUNG SELOR – Harga cabai rawit, cabe keriting, dan cabe jenis lainnya di Pasar Induk Bulungan maupun di Pasar Sore melonjak sampai mencapai Rp 140 ribu per kilogram.
Keterangan beberapa pedagang, harga itu sudah berlangsung sejak sepekan terakhir. Kenaikan harga itu dipicu persediaan cabai petani yang mulai terbatas. Ongkos distribusi mendatangkan cabai dari daerah tetangga seperti Berau (Kaltim) juga mengalami kenaikan.
Yunita Andriani salah satu pedagang di Pasar Sore membenarkan naiknya harga cabai tersebut sudah berlangsung kurang lebih sepekan terakhir. Pedagang juga ikut menaikkan harga jual cabai per ons.
“Saya menjual per onsnya Rp 15 ribu sampai Rp 20 ribu. Untuk pembelian normal saja. Karena kebanyakan pelanggan saya beli hanya untuk konsumsi rumah tangga saja,” ungkapnya, Kamis (1/4) lalu.
Cabai yang dijualkan bervariasi, mulai dari cabai keriting, cabai rawit, cabai putih, dan cabe bubuk.
“Kita biasanya menjual dengan harga yang sama. Cabai yang saya jual ini diambil dari Berau kemudian saya jual kembali. Untuk berapa saya beli kepada penjual pertama, itu sifatnya privasi,” ujarnya.
Yunita tidak menganalisa persis kondisi kenaikan harga cabai bertepatan dekatnya bulan Ramadan. "Yang jelas permainan pasar tidak bisa ditebak. Kadang harga fluktuatif. Untuk pengaruhnya terhadap penjualan tidak begitu terdampak bagi saya. Karena yang saya jual tidak banyak, tergantung dengan ketersediaan dan setiap kali menjual itu habis kok,” tutupnya. (*/mts/mua)