Penyaluran Dilaporkan Tiap Bulan

- Minggu, 4 April 2021 | 20:10 WIB
Denny Harianto
Denny Harianto

TANJUNG SELOR – Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Kaltara Denny Harianto, memastikan proses refocusing anggaran sudah dilakukan masing-masing organisasi perangkat daerah (OPD).

"Saya yakin teman-teman di OPD sudah melakukan pelaksanaan refocusing sesuai dengan yang direncanakan," katanya kepada Rakyat Kaltara, Sabtu (3/4).

Refocusing dilakukan merujuk pada ketentuan pusat serta penyesuaian yang dilakukan Pemprov Kaltara. Anggaran yang tidak sesuai dengan visi-misi Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltara, akan dialihkan untuk penanganan Covid-19.

"Artinya, kita arahkan untuk penanganan Covid-19 dan menyentuh ke masyarakat. Itu sesuai dengan apa yang telah diatur pusat serta sesuai visi-misi pimpinan," ungkapnya.

Ia menjelaskan, selain refocusing pada Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kaltara 2021 ini, transfer pusat ke daerah juga dilakukan refocusing. Hal ini sesuai dengan, Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 17 Tahun 2021, tentang Pengelolaan Transfer ke Daerah dan Dana Desa 2021, dalam rangka mendukung penanganan pandemi Covid-19.

Pemerintah daerah menyediakan dukungan pendanaan untuk belanja kesehatan penanganan Covid-19 dan belanja prioritas lainnya. Dukungan pendanaan tersebut bisa bersumber dari dana alokasi umum (DAU) atau dana bagi hasil (DBH).

"Paling sedikit 8 persen dari alokasi DAU. Jika pemerintah daerah tidak mendapat alokasi DAU, dukungan pendanaan bisa bersumber dari DBH, paling sedikit 8 persen dari alokasi ke daerah," jelasnya.

Selain itu, berdasarkan Surat Edaran dari Menteri Keuangan Nomor SE-2/PK/2021 tentang Penyesuaian Penggunaan Anggaran Transfer ke Daerah dan Dana Desa, Tahun Anggaran 2021 untuk Penanganan Pandemi Covid-19, dijelaskan bahwa refocusing juga dilakukan pada dana insentif daerah (DID) sebesar 30 persen.

"Jadi harus kita lakukan karena itu adalah instruksi dari pusat. Baik DAU, DBH, ataupun DID, jika tidak laksanakan, maka tidak akan dicairkan atau bisa saja dilalukan penundaan nantinya," terangnya.

Sama seperti APBD, DAU, DID, maupun DBH, juga di-refocusing. Dan itu dilakukan dalam pelaksanaan dan penyalurannya di masing-masing OPD. Baik sektor pemulihan ekonomi, jaring pengaman sosial, serta penanganan kesehatan.

"Banyak hal yang harus diselesaikan. Laporannya, juga dilaporkan setiap bulan. Berapa yang di-refocusing dan berapa yang tersalurkan,” katanya. Termasuk untuk pembelian alat GeNose C19 yang saat ini proses pemesanan.

"Itu kita laporkan juga tiap bulan untuk syarat penyaluran. Kami harap penyalurannya tepat sasaran. Dan semua merasakannya," pungkasnya. (fai/udi)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ini Dia Delapan Aksi Konvergensi Tekan Stunting

Kamis, 25 April 2024 | 12:30 WIB

Dewan Negara Malaysia Kagum Perkembangan Krayan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X