TANJUNG SELOR – Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) mengusulkan penambahan enam trayek baru angkutan perintis Damri tahun 2022 mendatang.
Usulan tersebut, salah satunya trayek Tanjung Selor-Mangkupadi Kecamatan Tanjung Palas Timur. Usulan itu dilakukan, untuk mempermudah akses masyarakat antar kecamatan dan kabupaten.
Kepala Bidang (Kabid) Perhubungan Darat Dishub Kaltara, Aswandi mengatakan usulan penambahan trayek baru sudah diajukan sejak tahun 2020 kemarin. Namun, hingga saat ini belum mendapat persetujuan dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Republik Indonesia (RI).
“Tahun ini kami usulkan lagi untuk tahun 2022,” kata Aswandi kepada Harian Rakyat Kaltara, Minggu (4/4).
Menurutnya, untuk trayek Tanjung Selor-Mangkupadi (Tanjung Palas Timur) mempertimbangkan dengan sektor wisata. Dengan didukung dari segi transportasi diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat yang memerlukan.
“Di sana (Mangkupadi, Red) ada objek wisata. Jadi itu pertimbangan kami kenapa mengusulkan menambah trayek Tanjung Selor-Mangkupadi. Bukan karena adanya proyek pembangunan KIPI (Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional),” bebernya.
Merespon hal tersebut, Camat Tanjung Palas Timur Gapar menjelaskan, pada dasarnya pemerintah Kecamatan Tanjung Palas Timur sangat menyambut positif dengan rencana penambahan trayek Damri. Karena warga diberikan pilihan oleh pemerintah dengan biaya yang ekonomis.
“Tapi sebaiknya dibarengi dengan dukungan dari segi infrastruktur jalannya,” ungkap Gapar, Minggu (4/4).
Dia pun mempertanyakan rencana tersebut bisa direalisasikan, jika tidak didukung dengan kondisi jalan yang memadai. Sehingga pihaknya tidak begitu optimis akan perencanaan tersebut, dan melihatnya hanya sebatas wacana.
“Terkait masalah kondisi jalan yang rusak parah, apakah menunjang kelancaran transportasi damri tersebut. Harusnya akses jalan dulu dibenahi baru berpikir terkait transportasi Damri,” cetusnya.
Pihaknya berharap penggerjaan yang bersifat urgensi terbenah lebih dulu baru bicara faktor penunjang. “Rencana tersebut saya ibaratkan padi dan sawah. Seharusnya lahan sawahnya dulu dibenahi baru menanam padi. Artinya perbaiki dulu jalannya baru memikirkan trayek Damri,” ujar dia. (*/mts/mua)