TANJUNG SELOR – Usai dilantik sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltara, Zainal Arifin Paliwang-Yansen TP, pada Februari lalu, mengeluarkan kebijakan untuk menghentikan sementara proyek.
Namun, memasuki April ini, sejumlah proyek pun kembali bisa dilakukan. Kebijakan yang dikeluarkan saat penyetopan, penyesuaian dan evaluasi terhadap sejumlah proyek di Kaltara, berdampak pada masyarakat.
Ditemuinya di sela-sela kesibukannya, Gubernur Kaltara Zainal Arifin Paliwang mengaku, banyak proyek yang sudah berjalan. Meski ada juga yang masih dihentikan. Proyek yang terlaksana terutama bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK), sudah berjalan.
“Ada alokasi anggaran untuk penanganan Covid-19 yang harus dilaksanakan. Termasuk dengan pengadaan jasa, seperti cleaning servis (CS),” terangnya, Selasa (6/4).
Sejumlah proyek yang tidak mendapatkan alokasi dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kaltara tahun 2021, kemungkinan dilakukan tender ulang. “Ini sedang kita proses. Ada beberapa yang tidak dianggarkan. Bahkan sampai anggaran diketok pun, tidak dimasukan. Diantaranya, Subsidi Ongkos Angkut (SOA) barang dan iuran BPJS Kesehatan,” sebutnya.
Untuk SOA barang, ia mengakui, telah masuk usulan dari Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop dan UKM) Kaltara. Saat ini, tengah berupaya mencarikan anggaran untuk SOA barang. Sebab itu menjadi kebutuhan yang mendesak, khusus wilayah perbatasan.
“Pemprov Kaltara harus mencari anggarannya terlebih dahulu. Setelahnya, akan menandatangani SK SOA barang itu,” jelasnya. Selanjutnya, untuk iuran BPJS Kesehatan, telah melakukan kerjasama dengan pihak BPJS.
“Kepentingan untuk masyarakat tetap jalan. Dengan dihentikannya proyek dan dilakukan penyesuaian, maka kita harus fokus kepada manfaatnya,” tutup Zainal. (fai/uno)
