TANJUNG SELOR – Badan Nasional Penanganan Bencana (BNPB) berencana memberikan bantuan alat Polymerase Chain Reaction (PCR), untuk Kabupaten Nunukan dan Malinau.
Akan tetapi, kebutuhan alat tersebut masih belum terlalu mendesak. Pasalnya, saat ini, untuk pemeriksaan di dua kabupaten tersebut masih bisa dibackup Pemprov Kaltara di Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Surabaya.
Menurut Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kaltara, Agust Suwandy, tidak ada kendala saat lakukan pemeriksaan sampel dari dua kabupaten itu. “Informasi yang saya terima, belum dikirim alat PCR itu. Dikirim saat tempat dan sarana prasarana (sarpras) penunjang lain disiapkan sesuai standar,” terang Agust, Kamis (8/4).
Ketika bahan pendukung seperti cartridge atau stok reagen mengalami kekosongan, hal itu tidak mengganggu pemeriksaan sampel Covid. Selain persiapan sarpras, tenaga kerja dan pembiayaan operasional harus disiapkan. Untuk menunjang pemeriksaan sampel Covid.
“Informasi yang kami terima, Malinau sepertinya belum siap. Untuk Nunukan masih mempersiapkan semua yang dibutuhkan. Mulai dari tenaga kerja maupun pembiayaan dan laboratorium sesuai standar,” tutur Agust.
Bahkan, biaya operasional laboratorium PCR sangat besar. Jika dirata-ratakan, untuk satu sampel, biaya operasional kurang lebih Rp 700 ribu.
“Kecuali sebagian bahan disupport dari pusat, maka tak ada kendala. Kami harap pusat juga mensupportnya, bukan hanya alat PCR saja,” pungkasnya. (fai/uno)