TANJUNG SELOR - Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Bulungan masih menemukan banyak warga pendatang masuk ke Bulungan tanpa melaporkan diri.
Instansi itu merasa sulit mendata mereka. Namun prinsipnya, Disdukcapil berupaya memberikan kemudahan pelayanan. Salah satunya pelayanan jemput bola. Kepala Disdukcapil Bulungan Abdul Wahid mengakui, tidak mengetahui asal-usul warga yang masuk ke Bulungan karena tidak melaporkan diri ke Disdukcapil.
“Walaupun mereka laporkan ke kita, pasti bisa tindaklanjuti," ungkapnya, Rabu (14/4). Salah satu daerah yang kerap keluar masuk pendatang ialah di Kecamatan Sekatak. Khususnya di kawasan pertambangan emas di kecamatan tersebut.
“Sampai sekarang, orang-orang yang bekerja di tambang itu kita belum pernah mendapatkan laporan. Berapa yang masuk setiap bulan atau selama satu tahun dan dari mana mereka berasal,” bebernya.
Hal tersebut, kata dia, menjadi kendala tersendiri. Disdukcapil sebatas mengimbau warga, akan pentingnya melengkapi dokumen administrasi kependudukan. “Menyikapi persoalan ini, paling tidak ada koordinasi dari Camat kepada Disdukcapil atau perangkat desa yang bersangkutan. Karena Disdukcapil tak sampai mendeteksi masing-masing warga, apakah sudah mengantongi identitas,” ujarnya.
"Ini menjadi dilema, dan perlu pemahaman dari individu itu sendiri. Karena kadang kala ada yang sudah satu tahun di Bulungan baru mengurus KTP, itupun bermasalah. Misalnya di daerah asal identitas tersebut belum dicabut lalu mau rekam di Bulungan. Ini tidak mungkin sebelum datanya dihapus atau dipindahkan,” tutupnya. (*/mts/mua)
