TANJUNG SELOR – Upaya pengembangan Bandara Tanjung Harapan, Tanjung Selor, hingga saat ini belum terlaksana, khususnya perpanjangan landasan pacu atau runway.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltara memiliki opsi, salah satunya pemindahan bandara. Namun, hal berbeda yang diinginkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bulungan. Yakni, agar bisa mengoptimalkan bandara itu. Pasalnya, bila membangun bandara baru, jumlah penumpang yang menggunakan transportasi udara tersebut belum bisa dipastikan.
Mengingat, masyarakat masih cenderung memilih berangkat melalui Tarakan, dibandingkan melewati bandara di Tanjung Selor. Menurut Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bappeda Bulungan Iwan Sugianta, dalam membangun bandara baru tentunya membutuhkan alokasi anggaran yang cukup besar.
“Jika pindah, kemudian yang mendarat merupakan pesawat kecil, buat apa. Apalagi jika jumlah penumpang tidak banyak,” ujarnya, (19/4). Bandara Tanjung Harapan, dibangun sesuai aturan yang tertuang dalam Rancangan Tata Ruang Wilayah (RTRW) Bulungan.
Pemkab Bulungan pun telah memiliki Perda RTRW, yang menjadi dasar membangun daerah. “Ini yang perlu diperhatikan. Jadi kami lebih memilih mengoptimalkan bandara yang ada saat ini,” tuturnya.
Berkaitan pengembangan landasan pacu bandara, lanjut Iwan, masih akan berkomunikasi dengan instansi terkait. Hal tersebut mengingat belum disepakati batas perpanjangan landasan pacu. “Nanti akan kita lihat sinkronisasinya dengan OPD lain,” imbuhnya.
Pengembangan Bandara Tanjung Harapan, dapat meminimalisir dampak dari pembangunan di Tanjung Selor. Utamanya, mengenai pembebasan lahan dan rumah warga yang terdampak. Semua pembangunan, pasti akan berdampak pada lingkungan sekitar. (fai/uno)