TARAKAN – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan direncanakan akan berganti nama. Hal itu disuarakan saat adanya kegiatan pembinaan Aparatur Sipil Negara (ASN) di Auditorium Lantai 6 gedung RSUD Tarakan, Rabu (21/4).
Pertimbangan pergantian nama, mengingat RSUD Tarakan juga dipakai beberapa rumah sakit lainnya. Hal tersebut pun tak dibantah Wakil Gubernur Kaltara Yansen TP, saat hadir dalam kegiatan itu.
“Mereka berpikir rumah sakit Tarakan sudah banyak. Ya saya pikir juga tidak connect lagi RSUD Tarakan,” ujar mantan Bupati Malinau dua periode itu.
Adapun untuk mekanisme penggantian nama, Yansen belum bisa memastikan. Karena masih akan dilaporkan terlebih dulu kepada Gubernur. Pasalnya, penggantian nama ditetapkan melalui Peraturan Daerah (Perda) agar tidak bisa diubah lagi.
Namun, menurut Yansen, bisa saja dengan dilombakan. Akan tetapi, harus disertai dengan alasannya ketika nama tersebut sudah diperoleh. Sementara itu, selain memberikan pembinaan kepada ASN, Yansen TP hadir sekaligus menyerahkan SK pengangkatan dr Franky Siantoro sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Direktur RSUD Tarakan, menggantikan dr Muhammad Hasbi Hasyim.
Dengan pergantian pimpinan RSUD Tarakan, Yansen mengharapkan pelayanan di RSUD Tarakan dapat ditingkatkan menjadi lebih baik. “Kita dengar kan, misalnya ada keluh kesah masyarakat terhadap pelayanan yang tidak memuaskan. Maka harus segera dihentikan, diperbaiki dan ditingkatkan lebih baik lagi,” harap Yansen.
Menurutnya, pergantian pimpinan harus dilakukan. Karena Hasbi sudah tiga kali ditunjuk Pemprov Kaltara menjabat Plt Direktur RSUD Tarakan. Hasbi tetap dipercaya membantu pelayanan di RSUD Tarakan dalam jabatan fungsional. Ia merupakan dokter spesialis penyakit dalam, di rumah sakit milik Pemprov Kaltara itu.
Usai dilantik, Plt Direktur RSUD Tarakan dr Franky Siantoro akan melaksanakan tugasnya sambil menunggu ditunjuknya Direktur RSUD Tarakan definitif. Ia akan membangun jaringan kepada dokter spesialis, dalam meningkatkan pelayanan unggulan.
“Pelayanan unggul kami ini belum disampaikan kepada masyarakat. Tetapi kami sudah punya minimal ada dua sampai tiga pelayanan unggul,” tuturnya.
Layanan unggulan tersebut meliputi layanan ortopedi, saraf dan akan menyusul hipertensi dan ginjal. RSUD Tarakan telah memiliki peralatan cuci darah yang akan ditangani konsultan. Dalam hal ini dokter spesialis, yang akan disekolahkan empat tahun untuk mengambil khusus hipertensi dan ginjal. (mrs/uno)