TANJUNG SELOR - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menginstruksikan, identifikasi pangan olahan pada obat dan makanan di seluruh daerah di Indonesia termasuk Kaltara.
Yang menjadi target sasaran pengawasan instruksi itu adalah toko ritel dan sarana distribusi pangan. Selain itu BPOM juga meminta pengawasan makanan maupun minuman berbuka puasa atau takjil.
Kepala BPOM Tarakan Musthofa Anwari menjelaskan, pengawasan dilaksanakan dengan melibatkan dinas terkait. Seperti yang dilakukan beberapa hari lalu di Kabupaten Bulungan. Mulai dari Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten, jajaran Polres Bulungan, Satpol PP, dan Disperindagkop.
“Biasanya jelang lebaran atau Ramadan ini, produk-produk dari pedagang atau distributor mengeluarkan semua yang ada dalam gudang baik yang expired dan lain sebagainya. Ini yang kita antisipasi, demi keamanan dan kenyamanan konsumen," tuturnya, Rabu (28/4) lalu.
BPOM, kata dia, sudah lama membuka layanan aduan konsumen. Selain itu juga terima aduan yang berkaitan dengan izin UMKM industri dan lain sebagainya.
“Kalau di Tarakan kita punya Mal Pelayanan Publik atau gabungan dari semua instansi. Tujuannya, sarana kemudahan masyarakat misalnya bertanya soal perizinan, industri pangan maupun rumah tangga bisa disampaikan melalui mal pelayanan tadi," ujarnya.
Pengawasan takjil, BPOM intens melakukan pengawasan berupa uji sampling. Misalnya di Bulungan ada tiga titik yang dikonsentrasi pengambilan sampel penjualan takjil. Dengan mengambil sekitar 45 sampel untuk diuji.
“Hasil uji dari ke-45 sampel yang sudah kita ambil. Dapat dipastikan tidak mengandung bahan berbahaya baik itu boraks, formalin, dan bahan berbahaya lainnya,” tutup Musthofa. (*/mts/uno)
