GAWAT..!! Dua TKI dari Malaysia dan Terpapar Covid-19 Melarikan Diri

- Sabtu, 1 Mei 2021 | 21:54 WIB
PERIKSA KESEHATAN: Petugas kesehatan melakukan pemeriksaan rutin terhadap para TKI yang dirawat di Gedung Rusunawa Nunukan.
PERIKSA KESEHATAN: Petugas kesehatan melakukan pemeriksaan rutin terhadap para TKI yang dirawat di Gedung Rusunawa Nunukan.

NUNUKAN – Dua Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang dideportasi dari negara Malaysia, yakni Nurdin Bin Haeruddin asal Jeneponto, Sulawesi Selatan dan Ujang Bin Nadus yang bermukim di Kampung Rambutan Nunukan, memilih melarikan diri atau kabur. 

Hingga saat ini, keduanya pun belum ditemukan. Apalagi keduanya tersebut berstatus pasien terkonfirmasi Covid-19. Hal itu diungkapkan Pelaksanan Harian (Plh) Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Nunukan, Asriansyah. Dua TKI tersebut dideportasi pada 22 dan 23 April lalu, melalui Pelabuhan Tunon Taka Nunukan. Saat itu, ada sekitar 254 deportan. 

“Kami perkirakan kaburnya hari Rabu (28 April), saat pemulangan para deportan melalui Pelabuhan Tunon Taka. Kita belum tahu pasti mereka bisa kabur,” terang Asriansyah, Jumat (30/4). 

Selama ini, kata Asriansyah, kasus TKI kabur memang sering terjadi. Dengan nekat melompat saat dibawa menggunakan truk Satpol PP atau truk Kodim 0911/Nunukan. Bahkan, tidak sedikit yang mencoba kabur saat berada di gedung Rusunawa. Gedung yang merupakan tempat penampungan dan lokasi karantina sementara para deportan, sebelum dipulangkan ke kampung halaman.

“Seperti yang terjadi pada pemulangan kali ini. Dari sekitar 200 TKI yang dikirim ke kampung halaman, terhitung hanya 148 orang saja yang ada. Sisanya kabur entah kemana,” tuturnya. 

Mayoritas para deportan meninggalkan anak istri dan hasil kerja di Malaysia. Adanya kasus TKI positif Covid-19 yang kabur, BP2MI Nunukan meminta Satgas Covid-19 menempatkan deportan terkonfirmasi positif Covid-19 di RSUD Nunukan. Dikarenakan, keamanan lebih terjamin dan tidak dikhawatirkan menjadi sumber penularan wabah Covid-19 untuk deportan lain. 

“Peran BP3TKI memberikan pelayanan selama di penampungan dan menjamin kebutuhan para deportan. Untuk urusan kesehatan, tentu Satgas Covid-19 yang paling berperan,” ungkapnya. 

Sementara itu, Penanggungjawab Gedung Rusunawa Nunukan Ragil, tak membantah jika banyak deportan berusaha melarikan diri dan tidak ingin dirawat. Terhadap dua TKI deportan yang kabur, Ragil menegaskan saat diangkut menuju Pelabuhan Tunon Taka Nunukan untuk dipulangkan. Bukan melarikan dari dari Gedung Rusunawa.

Juru Bicara Satgas Covid-19 Nunukan Aris Suyono mengaku baru mengetahui ada TKI yang kabur saat petugas pemantau melakukan pemeriksaan medis rutin. “Kamis pagi (29 April) kami tidak menemukan dua TKI yang terkonfirmasi positif Covid-19. Kita akan berkoordinasi dengan instansi lain untuk solusi kasus ini,” ujarnya. 

Saat ini, kata Aris, ada 9 TKI deportasi terkonfirmasi positif Covid-19. Yang ditempatkan masing-masing di 9 kamar lantai IV Gedung Rusunawa Nunukan dan diberi perhatian khusus.

Sementara itu, Kasat Pol PP Nunukan Kadir mengatakan, akan melakukan pencarian bersama instansi lain. Dengan menyisir sejumlah lokasi yang biasa menjadi lokasi kumpul para TKI. “Tidak jauh itu, Nunukan ini kecil saja. Mau lari kemana juga,” singkat kata Kadir. (*/lik/*/viq/uno) 

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB

Pemkab Nunukan Buka 1.300 Formasi untuk Calon ASN

Kamis, 18 April 2024 | 12:44 WIB

Angka Pelanggaran Lalu Lintas di Tarakan Meningkat

Kamis, 18 April 2024 | 11:10 WIB
X