TANJUNG SELOR – Masyarakat mesti waspada dan antisipasi terhadap penggunaan rapid test. Pasalnya, hal tersebut disalahgunakan oleh oknum tak bertanggungjawab untuk mendapatkan keuntungan.
Namun, dugaan rapid test disalahgunakan di Bulungan belum ada ditemukan. Hal ini dibenarkan pemilik Apotik Muqodim Tanjung Selor, Merry Kurniawati. Dia mengatakan, kasus serupa pernah ditemukan KKP Berau, Kalimantan Timur. Belakangan diketahui, nomor yang tercantum dalam surat rapid tersebut tidak bersumber dari salah satu apotik yang ada di Bulungan.
“Pernah ketahuan, tetapi dikonfirmasi sama KKP Berau. Karena nomor telepon yang tercantum dalam surat hasil rapid bukan nomor telepon kita,” jelas Merry, kemarin.
Setelah dilakukan investigasi, yang bersangkutan kemudian mengakui perbuatannya. Bahwa surat yang dibuat tersebut merupakan palsu. Antara yang palsu dan asli itu kelihatan perbedaan. Selain dari bentuk kertas, juga dari stempel milik apotik yang bersangkutan.
Merry menegaskan, hasil rapid test tidak bisa sembarangan dimanipulasi. Hanya sekadar mendapat pengakuan, bahwa yang bersangkutan sudah lakukan rapid test. Makanya, dibutuhkan koordinasi dan proaktif warga, sesuai dengan kebijakan yang ditentukan pemerintah. (*/mts/uno)