RSUKT Laporkan Tahun Anggaran 2020, Begini Kondisinya...

- Sabtu, 1 Mei 2021 | 21:57 WIB
CAPAI TARGET: Wali Kota Tarakan Khairul menerima laporan manajemen RSUKT untuk tahun anggaran 2020 di ruang kerja Wali Kota Tarakan, Rabu (28/4) lalu.
CAPAI TARGET: Wali Kota Tarakan Khairul menerima laporan manajemen RSUKT untuk tahun anggaran 2020 di ruang kerja Wali Kota Tarakan, Rabu (28/4) lalu.

TARAKAN – Manajemen Rumah Sakit Umum Kota Tarakan (RSUKT) memberikan laporan tahun anggaran 2020 kepada Wali Kota Tarakan Khairul, di ruang rapat Wali Kota Tarakan, Rabu (28/4) lalu. 

Hasil laporan yang diserahkan pun sangat memuaskan. Rumah sakit tipe C ini mampu mencapai target yang dibebankan Pemerintah Kota (Pemkot) Tarakan sebagai pemilik. Baik target pelayanan maupun pendapatan. 

“Saya kira kinerja yang cukup bagus. Dengan kurun waktu tak lebih dari satu tahun, target pendapatan sudah luar biasa. Termasuk target-target pelayananan,” puji Wali Kota Tarakan Khairul, Jumat (30/4).

Target pelayanan yang dicapai, di antaranya adanya Aplikasi Pelayanan Elektronik Melayani Masyarakat Tertangani Segera (APEM MANIS) hasil inovasi dari RSUKT. 

Aplikasi tersebut diakui secara nasional, dengan menjadi percontohan untuk pelayanan secara online. Seperti pendaftaran secara online, rekam medis online, dan hampir semua dokternya melakukan melalui aplikasi. Hal ini dinilai suatu kemajuan luar biasa yang dicapai RSUKT dalam setahun.  

Demikian dengan target pendapatan. Dari yang dibebankan Rp 3 miliar di tahun 2020, RSUKT bisa mencapai belasan miliar. Bahkan, Pemkot Tarakan pun mengurangi subsidi ke RSUKT. Dari sebelumnya Rp 30 miliar, tahun ini hanya sekitar Rp 6 miliar hingga Rp 7 miliar. Karena RSUKT bisa menggunakan dana yang diperoleh dari proses pelayanan.

Khairul mengakui, tercapainya target pendapatan ini tidak lepas dari telah diperbolehkannya RSUKT melayani pasien BPJS Kesehatan, sejak awal tahun 2020 hingga sekarang. “Mudah-mudahan ke depan kalau perbaikan pelayanan bagus. Saya kira tingkat kunjungan orang semakin tinggi,” harap Khairul. 

Untuk mencapai harapan itu, diharapkan manajemen RSUKT bisa menambah jenis pelayanan spesialis. Sesuai kebutuhan masyarakat, sehingga jumlah pasien akan semakin banyak. Manajemen RSUKT juga bisa membuat situasi pelayanan lebih nyaman. 

Khairul menginginkan perlu digalakkan pelayanan bagi orang yang akan melakukan medical check up. Karena hal itu sebagai bagian yang cukup baik bagi masyarakat, untuk upaya pencegahan. 

Sementara itu, Direktur RSUKT dr Joko Hariyanto membeberkan pencapaian sejak 2020. Di antaranya, mampu mewujudkan status Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) di awal beroperasi. 

“Ini memang tidak mudah. Tetapi tujuannya baik, karena dengan sistem pengelolaan BLUD ini akan memberikan flexibilitas. Dalam pengelolaan baik keuangan dan kepegawaian. Sehingga bisa lebih baik menyelesaikan persoalan pelayanan dan kita raih di awal tahun 2020,” ungkapnya.

Selain itu, RSUKT telah mancapai status akreditasi rumah sakit hingga bintang tiga. Hal ini dinilai Joko, di luar perkiraan yang hanya ditargetkan mendapat akreditasi. 

Pencapaian lainnya, sejak April 2020, RSUKT telah menjalin kerjasama dengan BPJS Kesehatan untuk bisa melayani pasien JKN-KIS. Kepesertaan BPJS di Tarakan di atas 95 persen, dari jumlah penduduk yang ada. Sehingga masyarakat pemegang kartu JKN-KIS pasti membutuhkan layanan rumah sakit, yang disediakan oleh Pemkot Tarakan. 

Dari sisi pendapatan, Joko mengakui melampai target. Dari Rp 3 miliar di tahun 2020, bisa surplus Rp 20 miliar lebih hingga akhir 2020. Pihaknya bisa memanfaatkan pendapatan itu, untuk mendukung biaya operasional rumah sakit di tahun ini. Sehingga bisa mengurangi subsidi dari Pemkot Tarakan. 

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pemkab Nunukan Buka 1.300 Formasi untuk Calon ASN

Kamis, 18 April 2024 | 12:44 WIB

Angka Pelanggaran Lalu Lintas di Tarakan Meningkat

Kamis, 18 April 2024 | 11:10 WIB
X