Inginkan Penyaluran Zakat Secepatnya

- Kamis, 6 Mei 2021 | 21:45 WIB
TUNAIKAN ZAKAT FITRAH: Gubernur Kalimantan Utara Zainal Arifin Paliwang (kanan) menunaikan pembayaran Zakat Fitrah di Gedung Gadis Pemprov Kaltara, Rabu (5/5).
TUNAIKAN ZAKAT FITRAH: Gubernur Kalimantan Utara Zainal Arifin Paliwang (kanan) menunaikan pembayaran Zakat Fitrah di Gedung Gadis Pemprov Kaltara, Rabu (5/5).

TANJUNG SELOR – Setiap tahun, Zakat Fitrah disalurkan dan diharapkan bermanfaat bagi masyarakat yang membutuhkan. 

Gubernur Kaltara Zainal Arifin Paliwang menuturkan, percepatan pembayaran zakat dilakukan agar pendistribusian kepada yang berhak menerima bisa segera terealisasi. Terlebih dalam masa pandemi Covid-19 seperti saat ini. 

“Jika tidak cepat dilakukan pembayaran zakat dan penyalurannya. Maka akan terjadi penumpukan orang, sehingga potensial terjadi penularan Covid-19,” ungkap Zainal, Rabu (5/5).

Menurut Zainal, zakat ini juga menjadi salah satu upaya untuk memulihkan perekonomian. “Ini yang bisa membantu dan mendorong perekonomian di daerah tumbuh. Ini pun membantu masyarakat terdampak Covid-19 di Kaltara terbantu," jelasnya. 

Ia mengimbau dan mengajak umat Islam, agar mempercepat pembayaran Zakat Fitrah untuk membantu masyarakat yang ekonominya terdampak Covid-19. Covid-19 memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat Tarakan. Pemerintah Kota (Pemkot) Tarakan mendapatkan data, terjadi penambahan angka kemiskinan di Tarakan dampak Covid-19.

“Dalam data statistik sekitar 6 persen, masih cukup besar,” terang Wali Kota Tarakan Khairul, Rabu (5/5). 

Diperkirakan Khairul, jika jumlah penduduk Tarakan mencapai 242 ribu jiwa, maka angka kemiskinan sekira 13 ribuan jiwa. Upaya pengentasan kemiskinan terus dilakukan. Di antaranya dengan pemanfaatan zakat yang dikumpulkan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Tarakan. Melalui program pemberdayaan ekonomi kerakyatan maupun bantuan modal, yang diberikan kepada masyarakat ekonomi lemah. 

Pemkot Tarakan telah memperkuat zakat dengan membuat Peraturan Daerah (Perda) tentang zakat. Diharapkan melalui zakat, bisa dimanfaatkan untuk pengentasan kemiskinan. Baznas baru menyantuni warga miskin sekitar 11 ribuan jiwa. Berarti, masih ada data sekitar 2 ribuan jiwa yang belum tersantuni dengan berbagai sebab. 

Sementarai itu, Kepala Pelaksana Harian Baznas Tarakan Syamsi Sarman membeberkan, tahun ini menargetkan sekitar Rp 8 miliar. Baik dari zakat, infaq dan sedekah. Dari jumlah itu, Rp 2,5 miliar ditargetkan dari pengumpulkan zakat selama Ramadan tahun ini. 

Untuk mengejar target zakat di bulan Ramadan, Baznas Tarakan membuka pengumpulan zakat di gedung Serbaguna Kantor Wali Kota Tarakan sejak Rabu (5/5). Dari kegiatan yang hanya berlangsung beberapa jam, terkumpul hingga Rp 100 juta. Baik yang membayar secara langsung maupun via online. 

Selain kegiatan itu, Baznas juga mengumpulkan zakat melalui Unit Pengumpul Zakat (UPZ) yang disebar di masjid-masjid. Diperkirakan sekitar 80 UPZ yang dibentuk dari 147 masjid di Tarakan. 

Syamsi mengatakan, khusus pengumpulan zakat selama Ramadan, baru mengumpulkan Rp 250 juta. Belum ditambah dari zakat yang dikumpul UPZ. Sementara itu, untuk jumlah penerima zakat pada tahun ini mencapai 11 ribu jiwa. Besarannya, menurut Syamsi, bervariasi mulai dari Rp 150 ribu hingga Rp 200 ribu, tergantung penerimaan zakat yang diterima UPZ. 

“Rencana mulai besok (hari ini, Red). Jadi hari ini (Rabu,red) akan kita putuskan, dibikinkan SK-nya, bagi ke takmir masjid,” tuturnya. (fai/mrs/uno) 

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Lagi, 7,68 Hektare Lahan di Binusan Diduga Dibakar

Minggu, 17 Maret 2024 | 14:50 WIB
X