Penumpang di Pelabuhan Tengkayu I Turun Drastis

- Jumat, 7 Mei 2021 | 20:09 WIB
SEPI PENUMPANG: Penumpang akan menaiki speedboat yang akan berangkat. Selain itu, speedboat juga diisi dengan barang.
SEPI PENUMPANG: Penumpang akan menaiki speedboat yang akan berangkat. Selain itu, speedboat juga diisi dengan barang.

TARAKAN – Sejak Kamis (6/5), Pemerintah Pusat telah memberlakukan larangan mudik lebaran bagi masyarakat Indonesia. Ini mengacu pada Surat Edaran Kepala Satgas Nasional Nomor 13 Tahun 2021 tentang Larangan Mudik Hari Raya Idulfitri dan Pengendalian Covid-19 selama bulan Suci Ramadan 1442 Hijriah.

Selain itu, terbit juga Surat Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 13 Tahun 2021 tentang  Pengendalian Transportasi Selama Masa Idulfitri 1442 Hijriah  dalam rangka Pencegahan Penyebaran Covid-19.

Namun masih diperbolehkan mudik antarkabupaten dan kota dalam satu provinsi seperti di Kalimantan Utara (Kaltara). Karena itu, aktivitas penumpang masih terlihat di pelabuhan Tengkayu I Tarakan pada Kamis.

Meski demikian, tidak terlihat lonjakan penumpang yang signifikan. Bahkan, terminal pelabuhan Tengkayu I Tarakan tampak lengang.

Dari pantauan awak media ini sekira pukul 11.38 Wita, kursi tunggu di terminal keberangkatan banyak yang tidak terisi. Hanya ada beberapa penumpang, buruh maupun petugas pelabuhan yang duduk.

Kepala Bidang Pelayaran Dinas Perhubungan Kaltara Datu Iman membenarkan sepinya penumpang di momentum mudik lebaran tahun ini. 

“Harian kita ini di Tengkayu ini 1.300 orang, itu normal per hari. Sekarang kita itu rata-rata 300, dari dua minggu yang lalu saya perhatikan tidak ada kenaikan yang signifikan jumlah harian,” ujar Datu Iman kepada awak media, Kamis (6/5).  

Mestinya jika berkaca pada momentum yang sama sebelum pandemi Covid-19, menurut Datu Iman, dua minggu sebelum lebaran lebaran jumlah penumpang dalam sehari bisa mencapai 2 ribu orang. Sekarang hanya 300 penumpang. 

Ia menilai, hal ini dampak dari diberlakukannya larangan mudik oleh Pemerintah Pusat. Dengan tidak diperbolehkannya pesawat mengangkut penumpang, otomatis mengurangi juga penumpang yang akan masuk dan keluar Kaltara melalui pelabuhan Tengkayu I Tarakan.

“Kalau orang mau berangkat, orang lewat mana? Tengkayu kan? Terus orang datang, orang lewat Tengkayu. Sekarang tidak ada penerbangan, tidak ada yang lewat kan?,” tuturnya.

Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Menurut Datu Iman, ramainya penumpang karena masih diperbolehkannya penerbangan mengangkut penumpang.

Karena tidak terlihatnya lonjakan penumpang yang siginifikan, jumlah armada yang beroperasi di momentum mudik pun hanya 50 persen atau 33 unit, dari 76 armada yang ada.

Namun dibandingkan momentum mudik tahun lalu, Datu Iman menilai masih lebih banyak tahun ini. Karena tahun lalu Pemkot Tarakan memberlakukan lockdown dampak pandemi Covid-19.

Sementara itu, pelayaran tetap berjalan normal tanpa membatasi jumlah penumpang. Datu Iman menilai, pihaknya berdasarkan  Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 13 Tahun 2021 tentang  Pengendalian Transportasi Selama Masa Idulfitri 1442 Hijriah  dalam rangka Pencegahan Penyebaran Covid-19.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Lagi, 7,68 Hektare Lahan di Binusan Diduga Dibakar

Minggu, 17 Maret 2024 | 14:50 WIB
X