TARAKAN - Volume sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Hake Babu meningkat hingga 10 persen. Kemasan makanan , khususnya takjil di bulan Ramadan mendominasi jenis sampah. Selain sampah organik untuk sampah anorganik pun meningkat.
Kepala UPT TPA Hake Babu Abdul Muin menjelaskan, peningkatan volume sampah dikarenakan meningkatnya jumlah kebutuhan masyarakat di Ramadan ini.
“Dibandingkan Ramadan tahun lalu, kan ada lockdown dan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar). Ramadan tahun ini penjualan takjil banyak sekali. Jadi jumlahnya lebih banyak tahun ini,” jelas Abdul, Kamis (6/5).
Bahkan, menurut Abdul, toko kemasan semakin banyak. Sehingga semua jenis makanan yang siap saji dikemas menggunakan plastik. Sehingga, ada sekitar 60 persen sampah yang ada merupakan sampah anorganik, termasuk bahan plastik. Peningkatan volume sampah ini diperkirakan masih terjadi hingga menjelang Idulfitri.
“Alat rumah tangga atau furniture yang diganti, kan ke TPA juga tempatnya. Pada Maret saja, rata-rata volume sampah yang masuk 137 ton per hari. Tapi di April lalu, rata-rata volume sampah meningkat menjadi 141 ton per hari,” sebutnya.
Diperkirakan setelah Idulfitri volume sampah akan meningkat. Dikarenakan keterlambatan pengambilan sampah. Pasalnya, Idulfitri pertama dan kedua jumlah petugas yang mengambil dan mengangkut sampah tidak semuanya bekerja. Biasanya hanya untuk yang beragama non muslim yang bekerja.
“Ada konsumsi berlebihan tidak terlalu berpengaruh. Biasanya, pekerja kami banyak yang libur, jadi laporannya meningkat. Hanya di hari kedua atau ketiga meledak jumlah sampahnya. Karena hari pertama dan kedua untuk pengangkutan belum stabil karena masih silaturahmi," ungkapnya.
Abdul berharap masyarakat bisa menyimpan sampah di dalam rumah sementara. Dipisah dengan rapi, agar tidak berhamburan di depan rumah karena keterlambatan pengangkutan. Pengangkutan tetap ada, cuma tidak maksimal. Sebagian pekerja ada yang beragama lain, jadi bisa mengkafer. (sas/uno)