TANJUNG SELOR – Sumbangsih retribusi Pasar Induk yang masuk kas pemerintah kabupaten Bulungan belum diberlakukan satu kali 24 jam. Selama ini, sistem penyetoran retribusi berdasarkan kontrak dilakukan pembayaran satu bulan sekali.
Dalam sebulan, sumbangsih retribusi pasar induk berdasarkan kontrak kerjasama dalam satu bulan sebanyak Rp 28 Juta.
“Sesuai dengan sistem kontrak, kita menyetor retribusi pasar itu satu bulan sekali, jadi bulan kemarin yang kita setorkan ke pemkab Rp 28 Juta. Ini untuk yang dari pasar induk saja ,” kata Badan pengawas koperasi pasar Induk, Zainudin saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon pribadinya, Minggu (9/5).
Dia mengatakan, jumlah tersebut belum termasuk retribusi di pasar malam atau pujasera. Pendapatan tersebut akumulasi satu tempat untuk satu bulan, sedangkan untuk pendapatan dalam sehari, pihaknya belum bisa menjelaskan secara rinci karena memang jumlahnya tidak tentu.
“Pasar malam di Pujasera kami juga yang mengelola, setor bulan terakhir sekitar Rp 6.500 juta. Sehingga kalau dikalkulasikan dari dua tempat tadi menjadi Rp 33.500 juta,”bebernya.
Pihaknya menilai, pendapatan tersebut masih dalam kategori normal. Ketika disinggung apakah pendapatan retribusi pasar akan kembali digunakan untuk pembenahan pasar? Dia enggan berkomentar lebih dalam, karena diluar ranahnya.
“Itu kami tidak mengetahui persis, sesuai kontrak kita hanya mengatur parkir serta penarikan retribusi kepada setiap pengunjung pasar yang dipatok sepeda motor Rp 2 ribu dan mobil Rp 4 ribu,”
Sementara, untuk penarikan retribusi parkiran Rumah Sakit, Taman Sungai kayan serta beberapa tempat tertentu lainnya, bukan ranah koperasi pasar. “Itu bukan kami pak yang tangani, koperasi pasar hanya mengawasi dua lokasi seperti Pasar Induk dan Pasar Malam atau Pujasera,” (mts)
