TARAKAN – Selama Operasi Ketupat Kayan 2021 yang berlangsung sejak 6-17 Mei, Polres Tarakan menekan angka kecelakaan lalu lintas (Laka Lantas). Satlantas Polres Tarakan hanya mencatat dua laka lantas.
Termasuk saat Operasi Ketupat Kayan tahun ini, pemerintah mewajibkan Polri untuk ikut serta mengawal kebijakan larangan mudik Lebaran. Kapolres Tarakan AKBP Fillol Praja Arthadira melalui Kabag Ops Kompol Ariantony Utama Bangalino menjelaskan, data laka lantas saat Operasi Ketupat Kayan 2021 hanya ada dua kejadian.
Sementara data kriminalitas, tercatat ada 6 kasus pencurian selama dua pekan terakhir. “Untuk lokasi keramaian selama tiga hari di libur Idulfitri terpantau aman. Tidak ada kejadian kriminalitas. Termasuk saat di malam takbiran, tidak ada kejadian luar biasa,” jelasnya, Selasa (18/5).
Kepolisian bersama TNI pun mengawasi kegiatan masyarakat, agar tetap menerapkan protokol kesehatan. “Para pengunjung dan penumpang kami tekankan prokes. Wajib pakai masker dan menjaga jarak,” ungkapnya.
Ariantony mengakui, masyarakat sudah mulai sadar mematuhi protokol kesehatan. Meski masih ditemukan ada masyarakat yang tidak menggunakan masker. Penggunaan masker sudah menjadi kebiasaan masyarakat, sebelum keluar dari rumah. Hanya saja, standar kesehatan harus diperhatikan seperti jangka waktu penggunaan masker.
“Jangan sampai masker seminggu masih digunakan. Nanti malah menimbulkan penyakit yang baru,” tutur Ariantony. Sepanjang Operasi Ketupat, jumlah penumpang yang tiba dan berangkat di Pelabuhan Tengkayu I Tarakan, H-1 Idulfitri sebanyak 7.500 orang.
Jumlah tersebut berbeda dari tahun lalu, karena masih dalam kondisi lockdown. Sehingga tidak ada transportasi laut dan udara yang bisa masuk maupun keluar ke Tarakan. Tahun ini, hanya transportasi udara yang dilarang.
Sementara itu, Kanit Laka Lantas Polres Tarakan, Ipda Kharis mengungkapkan, angka kecelakaan dalam Operasi Ketupat Kayan 2021 menurun drastis. Tahun lalu, ada 9 laka lantas yang dilaporkan. Sedangkan tahun ini hanya 2 laporan. “Jalan yang rawan laka, di Jalan Mulawarman karena minim penerangan. Apalagi kondisi jalan yang kurang bagus, ditambah banyak kendaraan yang melintas dan pengendara tiba-tiba berhenti,” tutupnya. (sas/uno)