Banjir di Malinau Merendam hingga Atap Rumah

- Jumat, 21 Mei 2021 | 20:22 WIB
BELUM SURUT: Debit air sungai naik sekira 6 meter terjadi di Long Pujungan, Kecamatan Pujungan, Kabupaten Malinau dan merendam pemukiman warga, Kamis (20/5). 
BELUM SURUT: Debit air sungai naik sekira 6 meter terjadi di Long Pujungan, Kecamatan Pujungan, Kabupaten Malinau dan merendam pemukiman warga, Kamis (20/5). 

TANJUNG SELOR – Bencana banjir yang melanda di sebagian kecamatan di Kabupaten Malinau, belum terlihat surut. Dampak banjir tersebut merendam rumah-rumah warga hingga setinggi atap rumah. 

Menurut Bupati Malinau Wempi W Mawa, banjir yang merendam rumah warga sempat surut. Namun, berselang beberapa hari ini, kondisi air kembali naik. Seperti yang terjadi di Sungai Bahau, Kecamatan Bahau Hulu dan Long Pujungan, Kecamatan Pujungan. 

Banjir kembali terjadi diperkirakan karena curah hujan yang tinggi. Air mulai naik pada pukul 00.00 Wita, Kamis (20/5). Puncaknya, terjadi pada pada pukul 04.00 Wita. Banjir yang melanda ini, bukan kali pertama dialami Kabupaten Malinau. Akan tetapi, banjir yang terjadi ini kondisi air lebih tinggi dari tahun 2015 silam. 

“Hari ini (kemarin, Red) kita menerima laporan resmi. Air mulai meluap dan merendam rumah warga sejak dini hari,” jelasnya (20/5). Selain merendam beberapa rumah warga, banjir juga menenggelamkan jembatan penyeberangan yang dibangun pemerintah di daerah Bahau Hulu. Jembatan dengan bentangan 45 meter itu, pada 2015 silam tidak terkena langsung dampak banjir. Tetapi, banjir kali ini mengakibatkan jembatan tersebut hanyut.

Jembatan rangka baja tenggelam akibat luapan Sungai Bahau. Adanya jembatan tersebut menjadi akses penting bagi masyarakat. Jembatan itu penghubung antar Desa Apau Ping, Kecamatan Bahau Hulu dan desa lainnya.

“Tahun 2015 ketinggian dibawah bangunan jembatan. Namun 2021 ini, air melebihi jembatan bahkan 6 meter dari ketinggian banjir 2015 silam,” tutur Wempi. 

Ia mengingatkan kepada masyarakat harus tetap waspada. Sebab banjir tidak bisa diprediksi. Apalagi, di wilayah Krayan juga terjadi banjir. Bisa saja air kiriman tersebut masuk wilayah Malinau. Upaya pun sudah dilakukan Pemkab Malinau dalam mengatasi banjir tersebut. Seperti menyelamatkan masyarakat yang harus dievakuasi keluar dari jalur yang dilalui arus sungai. Termasuk memastikan ketersediaan logistik seperti sembako aman.

“Pemerintah kecamatan dan desa selalu memberikan informasi yang satu sumber informasi. Tidak boleh banyak sumber informasi. Jadi melalui ketua RT atau Kepala Desa. Sejauh ini, belum ada korban jiwa meski ada kerugian materiil seperti harta benda masyarakat, perkebunan dan lainnya,” urainya. 

Pemkab Malinau akan menginventarisir kerugian masyarakat setelah air surut. Bantuan pun akan disalurkan, sesuai dengan urgensi. (fai/uno) 

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ini Dia Delapan Aksi Konvergensi Tekan Stunting

Kamis, 25 April 2024 | 12:30 WIB

Dewan Negara Malaysia Kagum Perkembangan Krayan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X