NUNUKAN – Kabupaten Nunukan memperoleh kuota tambahan untuk vaksin Sinovac Covid-19 sebanyak 240 vial atau 2.400 dosis.
Tambahan vaksin tersebut lebih diprioritaskan bagi penyandang disabilitas, Lanjut Usia (Lansia), tenaga pendidik dan kependidikan.
“Kita masih menyusun data sasaran. Namun, sasaran vaksin kali ini lebih fokus untuk Lansia, disabilitas dan tenaga guru serta tenaga pendidik,” terang Juru Bicara Satgas Covid-19 Nunukan Aris Suyono, Senin (24/5) lalu.
Pemberian vaksin kali ini, menerapkan skema berbeda dari Satgas Covid-19. Penerima vaksin dari kategori lansia maupun penyandang disabilitas, dipersilakan datang ke posko/sekretariat Satgas Covid-19. Dengan membawa KTP sebagai bukti warga Nunukan.
Meskipun demikian, data tetap menjadi acuan Satgas Covid-19 dalam memberikan vaksin. “Jadi kami persilakan setiap yang datang untuk vaksin. Meski tidak daftar sebelumnya, tetap kami berikan pelayanan,” tutur Aris.
Selain 2.400 vaksin Sinovac, Nunukan pun menerima 14 vaksin AztraZeneca. Sayangnya dari jumlah tersebut, hanya 5 dosis yang akan disuntikkan. Untuk sisa 9 dosis dikatakan mengalami sedikit masalah dan akan dikembalikan.
“Tidak ada beda sebenarnya, hanya beda merk saja. Itu peruntukannya bagi TNI/Polri. Secara detail kita belum tahu, mengapa cuman sedikit dan ada yang bermasalah itu,” ungkapnya.
Sebelumnya, Kabupaten Nunukan mendapat 3.420 dosis Sinovac dan telah disuntikkan bagi 1.613 sasaran pada tahap pertama dan 1.097 tahap kedua. (*/lik/*/viq/uno)