Segera Terapkan Agro Solution

- Jumat, 28 Mei 2021 | 20:40 WIB
SEKTOR PERTANIAN: Kaltara bakal terapkan Agro Solution yang merupakan program pendampingan intensif kepada petani.
SEKTOR PERTANIAN: Kaltara bakal terapkan Agro Solution yang merupakan program pendampingan intensif kepada petani.

TANJUNG SELOR – Kalimantan Utara akan segera menerapkan Agro Solution. Merupakan program pendampingan intensif kepada petani dan budidaya pertanian berkelanjutan, serta melibatkan rantai pasok dan didukung teknologi. 

Program tersebut berbasis pada triple bottom line 3P (people, planet dan profit). Penerapan itu kerjasama antara Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kaltara dengan PT Pupuk Kaltim. Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura, DPKP Kaltara Jefri mengatakan, PT Pupuk Kaltim menawarkan kerjasama dan membawa konsep baru, dalam pengembangan pertanian di Kaltara. 

“Kita lakukan MoU (Memorandum of Understanding) untuk melakukan program Agro Solution. Konsep yang dibangun PT Pupuk Kaltim secara nasional,” jelas Jefri, Kamis (27/5).

Komoditi akan mulai dikembangkan untuk tahap awal berupa padi, sawit dan lada. “Harapannya akan terjadi peningkatan kesejahteraan, ketersediaan pangan untuk Kaltara. Ini konsep membangun pertanian dalam melibatkan banyak stakeholder,” ungkap Jefri. 

Sementara itu, Korwil III Agro Solution PT Pupuk Kaltim Akwan mengatakan, program ini sudah dilakukan di beberapa daerah di Kaltim. Program ini dikhususkan pada lahan di Bulungan. Program ini dimulai pertengahan hingga akhir Juni bisa selesai penanaman. “Untuk padi di daerah Sajau dan Tanjung Palas Utara. Lahan yang belum maksimal akan dioptimalkan,” tuturnya.

Dengan konsep tersebut, rata-rata produksi 3,5 - 4 ton. Bahkan meningkat bisa ditingkatkan 5-6 ton per hektare. “Ini pertama di Kaltara. Kita mulai survei lahan pada Maret lalu dan adanya MoU ini bisa ditindaklanjuti,” ujarnya.

“Kita membantu agar tidak terjadi gagal panen, di luar bencana alam. Kita arahkan biar tidak salah dalam bertani. Ketika terjadi kerugian saat bencana alam pun, juga akan mendapatkan semacam asuransi,” tambahnya. 

Sebelum adanya penerapan program tersebut, Nilai Tukar Petani (NTP) di Provinsi Kaltara mengalami penurunan sebesar 0,06 persen. Penurunan NTP dipengaruhi oleh kenaikan indeks yang diterima petani (It) lebih rendah. Dibanding kenaikan indeks yang dibayar (Ib) petani. Di mana It mengalami kenaikan sebesar 1,67 persen dan Ib naik lebih cepat 1,73 persen. 

“Penurunan NTP disebabkan turunnya NTP pada empat subsektor. Yaitu Subsektor Tanaman Pangan, Hortikultura, Peternakan dan Perikanan. Dengan penurunan masing-masing sebesar 1,61 persen, 0,55 persen, 0,64 persen dan 2,77 persen,” sebut Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltara Tina Wahyufiti, Kamis (27/5).

Untuk Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat mengalami peningkatan sebesar 8,63 persen. “Penurunan NTP tertinggi yaitu Subsektor Perikanan sebesar 2,77 persen. Hal ini dipengaruhi It turun sebesar 1,44 persen. Sedangkan Ib mengalami kenaikan sebesar 1,36 persen,” jelasnya.

Penurunan It dikarenakan turunnya It berbagai komoditas di kegiatan perikanan tangkap dan perikanan budidaya. Masing-masing sebesar 1,59 persen dan 1,29 persen. Sementara peningkatan NTP terjadi pada subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat 8,63 persen. Hal ini dipengaruhi karena It lebih cepat sebesar 9,93 persen dan Ib naik 1,20 persen.

Berdasarkan hasil pemantauan harga–harga perdesaan pada 4 kabupaten selama periode Januari–Desember 2020, Nilai Tukar Petani (NTP) gabungan seluruh sektor di Kaltara cenderung fluktuatif. Nilai Tukar Petani Provinsi Kaltara pada tahun 2020 berkisar antara 101,13–104,03. 

“Nilai Tukar Petani yang relatif selalu berada di atas 100 menunjukkan rata–rata petani di Provinsi Kaltara memiliki kemampuan daya beli yang relatif tinggi. Untuk memenuhi kebutuhan konsumsi rumah tangga maupun biaya produksi pertaniannya pada tahun 2020,” urainya.

Pada awal tahun 2020, NTP Kaltara berada pada posisi tertinggi 104,03. Namun sejak pandemi Covid-19, NTP Kaltara mengalami penurunan mulai Februari-Juni, kemudian berangsur-angsur meningkat pada Juli-Desember 2020. 

Halaman:

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Harga TBS Turun di Setiap Kelompok Umur

Senin, 6 Mei 2024 | 14:22 WIB

Harga Kakao Berau Semakin “Manis”

Senin, 6 Mei 2024 | 12:48 WIB

BRI Buka Kantor Layanan Baru di Kampus Unmul

Jumat, 3 Mei 2024 | 14:36 WIB
X