Kasus KIPI Lansia Rendah

- Sabtu, 29 Mei 2021 | 21:30 WIB
LAWAN CORONA: Warga yang menerima suntikan vaksin Sinovac untuk menekan angka penyebaran Covid-19.
LAWAN CORONA: Warga yang menerima suntikan vaksin Sinovac untuk menekan angka penyebaran Covid-19.

TARAKAN – Lanjut usia (Lansia) merupakan salah satu yang masuk kategori untuk diberikan suntikan vaksin Sinovac. Saat pemberian vaksin tersebut, tidak adanya faktor stres yang mempengruhi lansia. 

Hal itulah yang menjadi jumlah temuan kasus Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) pada lansia di Tarakan cukup rendah. Demikian diungkapkan Ketua Komda KIPI Kaltara, dr Franky Sientoro. Meskipun ada ditemukan kasus KIPI, tapi masih kategori ringan yang jumlahnya tidak sampai satu persen.

“Dari 1.750 lansia yang sudah diberikan vaksin dosis pertama. Jumlah lansia yang mengalami KIPI tidak sampai 17 orang. KIPI yang terjadi hanya ringan seperti mengalami pegal pada bagian yang disuntik vaksin. Selebihnya tidak ada kasus KIPI serius yang kita temukan,” jelas Franky, Kamis (27/5) lalu. 

Selain itu, rendahnya kasus KIPI pada lansia dipengaruhi ketatnya proses seleksi yang dilakukan. Lansia yang dianggap rentan tidak masuk dalam vaksinasi Covid-19.

“Kita tanya riwayat penyakitnya dan saat ini menderita penyakit apa. Jika dianggap rentan, tidak kita masukan dalam penerima vaksin,” ungkap Franky. Lansia yang menerima vaksin Covid-19 tidak mengalami faktor stres. Sehingga berdampak positif bagi lansia ketika mendapatkan vaksin.

“Malah yang paling banyak KIPI terjadi pada pelaksanaan vaksin tenaga kesehatan (nakes) dan guru. KIPI terjadi karena pengaruh faktor stres, yang membuat orang yang divaksin mengalami immunization stress related responses,” ungkapnya. 

Diharapkan, pelaksanaan vaksin dosis kedua pada lansia, tidak ditemukan kasus KIPI. Apabila ditemukan, maka siap menindaklanjuti sesuai dengan prosedur. Sementara itu, untuk penggunaan vaksin AstraZeneca Batch CTMAV547, Satuan Gugus Tugas (Satgas) Covid-19 Kaltara masih menunda. Dikarenakan ada ditemukan kasus KIPI berat di kota lain. 

Menurut Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kaltara Agust Suwandy, ada 70 vial atau 700 dosis vaksin AstraZeneca Batch CTMAV547 yang tersebar di Tarakan, Malinau, Bulungan dan Nunukan. 

Sedianya, vaksin tersebut digunakan pada 19 Maret lalu. Akan tetapi, karena ada arahan dari pusat, sehingga menunda menggunakannya. Untuk penggunaan vaksin tersebut, tergantung hasil pengujian yang dilakukan Pemerintah Pusat. Jika dinilai aman dan dibolehkan untuk digunakan, maka bisa digunakan lagi vaksin tersebut. Sebaliknya, jika terbukti ada sesuatu yang membahayakan, kemungkinan akan ditarik oleh Pemerintah Pusat. 

Vaksin AstraZeneca Batch CTMAV547 sudah pernah digunakan di Kaltara untuk Polri sebanyak 900 dosis. Namun saat itu dinilai aman, meskipun ada yang merasakan gejala demam dan nyeri. Tapi tidak masuk kategori KIPI. (sas/mrs/uno)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB

Pemkab Nunukan Buka 1.300 Formasi untuk Calon ASN

Kamis, 18 April 2024 | 12:44 WIB

Angka Pelanggaran Lalu Lintas di Tarakan Meningkat

Kamis, 18 April 2024 | 11:10 WIB
X