TANJUNG SELOR – Pembangunan infrastruktur jadi pemacu pertumbuhan ekonomi, saat ini tengah digenjot. Hal tersebut memberikan hubungan timbal balik terhadap sektor konstruksi. Dampaknya, peningkatan nilai tambah bruto di sektor tersebut.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltara Tina Wahyufitri mengungkapkan, tahun lalu, laju pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sektor konstruksi hanya sebesar 0,25 persen. Nilai ini turun dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 12,02 persen.
“Melambatnya pertumbuhan sektor konstruksi pada tahun 2020 merupakan dampak pandemi Covid-19, yang memaksa aktivitas ekonomi terganggu,” jelas Tina, Senin (31/5). Dampak lain karena pandemi, menyebabkan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan di Kaltara mengalami kontraksi sebesar 1,11 persen.
“Jika dilihat dari distribusi PDRB per sektor konstruksi memiliki kontribusi sebesar 14,27 persen dari total PDRB Kaltara pada tahun lalu,” ungkap Tina.
Menurutnya, sektor konstruksi menepati urutan ketiga terbesar dalam memberikan kontribusi terhadap PDRB. Setelah sektor pertambangan dan penggalian (25,45 persen) dan pertanian (16,48 persen).
Sektor yang memiliki distribusi PDRB terkecil, antara lain pengadaan listrik dan gas dan pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah dan daur ulang yaitu sebesar 0,06 persen. “Untuk laju pertumbuhan nilai tambah bruto (PDRB) sektor konstruksi tahun 2020 sebesar 0,25 persen dibandingkan tahun 2019,” sebutnya.
Sektor tersebut menempati urutan ke-12 pada laju pertumbuhan PDRB tahun 2020. Apabila dibandingkan antara distribusi persentasi PDRB sektor konstruksi, dengan distribusi persentasi pekerja diatas 15 tahun yang bekerja. Sektor konstruksi hanya berkonstribusi 5,95 persen dalam penyerapan tenaga kerja. (*/nnf/uno)