TARAKAN – Kasus Covid-19 di Tarakan yang berangsur-angsur menurun, hal itupun berdampak terhadap aktivitas penyemprotan disinfektan yang rutin dilakukan relawan Palang Merah Indonesia (PMI) pun menjadi berkurang.
Kepala Markas PMI Kaltara Amrin mengatakan, terhitung dari Ramadan hingga saat ini hanya melayani penyemprotan 2 kali. Jumlah tersebut jauh lebih sedikit dibandingkan saat terjadi lonjakan kasus Covid-19. Sebelumnya, dalam satu hari harus melakukan penyemprotan disinfektan 8-10 kali.
“Ini efek dari kasusnya yang menurun. Jadi permintaannya juga menurun signifikan,” jelasnya, Kamis (3/6).
Penurunan jumlah permintaan tersebut, dipengaruhi sudah banyak masyarakat yang melakukan penyemprotan disinfektan secara mandiri. Makanya, dianggap bisa meringankan tugas relawan PMI yang sebelumnya rutin melakukan penyemprotan disinfektan.
“Terutama di rumah-rumah ibadah, sudah banyak warga yang bisa melakukan penyemprotan mandiri. Setelah kami lakukan sosialisasi yang dibutuhkan untuk melakukan penyemprotan disinfektan,” tuturnya.
Saat ini relawan PMI hanya menunggu adanya permintaan penyemprotan disinfektan. Rata-rata permintaan dikarenakan masyarakat atau wilayah perkantoran belum bisa melakukan penyemprotan disinfektan mandiri. “Kalau ada yang minta baru kita lakukan penyemprotan, itu instruksi dari pusat. Tapi relawan PMI tetap melakukan kegiatan penyemprotan disinfektan sebagai langkah upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19,” ungkapnya. (sas/uno)