Pihak Pemilik Speedboat Celaka Itu Klaim Tak Lebihi Kapasitas

- Selasa, 8 Juni 2021 | 20:48 WIB
INSIDEN SPEEDBOAT: Sejumlah barang penumpang yang diselamatkan oleh warga sekitar.
INSIDEN SPEEDBOAT: Sejumlah barang penumpang yang diselamatkan oleh warga sekitar.

PIHAK operasional speedboat Surya Sebatik Indonesia atau agen, mengklaim bahwa jumlah penumpang tidak melebihi kapasitas. 

Manager Operasional Surya Sebatik Indonesia Hasbullah menjelaskan, jalur yang dilintasi SB Ryan sebenarnya jarang terjadi ada pusaran air. Karena bukan sungai dalam, tidak seperti jalur Tarakan-Tanjung Selor. Jalur yang dilintasi menuju Sembakung hanya sungai kecil. 

Jika optimal mesin tidak bermasalah, waktu perjalanan 3,5 jam sampai di Desa Atap. Sedangkan kejadian ini di Desa Plaju, dengan jarak antara Plaju dan Atap kurang lebih setengah jam. 

“Kalau laporan dari nakhoda kepada pemilik, sebabnya karena ada benturan. Apalagi saat itu speedboat sudah masuk ke sungai. Sempit wilayah sungainya, kagetlah penumpang, berdiri di satu titik dan speedboat oleng. Bila penumpang berdiam di tempat masing-masing, tidak panik, kemungkinan tidak terjadi insiden ini,” ungkapnya. 

Berkaitan adanya benturan, ia mengaku belum bisa memastikan dikarenakan terkena batang atau lainnya. Biasanya yang masuk ke arah Sembakung berupa batang kayu yang hanyut. Menurutnya, dengan lebar sungai di Desa Plaju sekitar 20 meteran, biasa banyak batang kotoran. 

“Posisi mesin sudah netral, maksudnya tidak jalan. Tuas gasnya sudah berdiri. Tidak ke belakang. Memang kalau masuk sungai harus hati-hati, tidak juga langsung diturunkan kecepatannya ke netral. Saat ada benturan, mungkin penumpang panik jadi terjadi pergeseran tempat duduk, hilang keseimbangan, oleng dan terbalik,” bebernya. 

SB Ryan berangkat dengan jumlah penumpang sebanyak 22 orang. Namun, saat kejadian diketahui ada 23 penumpang dewasa dan 7 anak-anak. Ia mengakui, meski semua penumpang tercatat dalam manifest, namun tetap melebihi dispensasi.

“Kalau saya tahu ada anak-anak jumlahnya segitu (7 orang), pasti saya kurangi penumpangnya. Sebenarnya 21 orang sesuai nama yang masuk. Nah, ada lagi rombongan nambah dua orang jadi 23 orang,” tuturnya. 

Ia memastikan kapasitas 30 penumpang sudah mencukupi. Dengan 32 kursi yang tersedia dan duduk berhadapan. Bahkan tersedia juga pelampung di dalam SB Ryan dan penumpang diarahkan untuk menggunakan sebelum keberangkatan. Namun hal keselamatan sering diabaikan penumpang. Akhirnya pada saat panik tidak bisa menemukan dimana posisi pelampung.

“Daerah Sembakung ini rata-rata pengguna jasanya bandel. Padahal sudah turun surat edaran dari Gubernur tahun 2017, dengan insiden-insiden yang lalu. Penumpang dihitung per jiwa, bukan kursi,” ujarnya. Kepada penumpang anak di atas 2 tahun, dikenakan satu tiket. 

Tapi, pelaku usaha di Sembakung tidak mau. Sehingga, fasilitas kolom anak pun disiapkan. Permasalahan SB tujuan Sembakung, sistem tiket yang digunakan dengan cara daftar lewat pesan singkat, menghindari speedboat penuh. 

Biasanya pesan singkat disampaikan sehari sebelumnya, dengan penyertaan nama penumpang. Namun, dari daftar yang disampaikan ini, untuk anak-anak tidak didaftarkan. 

“Padahal saya sudah sering sampaikan. Waktu penumpang dari Beringin mau turun, dua ibu-ibu bawa anak empat orang sudah saya sampaikan. Kalau mau daftar untuk anak-anak disampaikan, jadi bisa kondisikan penumpang,” tuturnya. 

Dari segi perizinan speedboat non reguler, masih dalam proses. Meski untuk pembelian tiket tetap dari agen. Ia mengaku sudah meminta perizinan yang ada disampaikan ke agen. Namun pihak pemilik SB Ryan selalu beralasan masih dalam proses.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pemkab Nunukan Buka 1.300 Formasi untuk Calon ASN

Kamis, 18 April 2024 | 12:44 WIB

Angka Pelanggaran Lalu Lintas di Tarakan Meningkat

Kamis, 18 April 2024 | 11:10 WIB
X