Tantangan Pengusaha Sarang Burung Walet

- Senin, 21 Juni 2021 | 20:56 WIB
MENJANJIKAN: Pengusaha sarang walet bisa meraup puluhan hingga ratusan juta untuk sekali panen jika berhasil.
MENJANJIKAN: Pengusaha sarang walet bisa meraup puluhan hingga ratusan juta untuk sekali panen jika berhasil.

TIDENG PALE – Usaha sarang burung walet (SBW) di Kabupaten Tana Tidung (KTT) menjadi peluang besar dengan biaya operasional yang cendrung praktis. 

Bahkan, pendapatan sekali panen mampu meraup keuntungan diperkirakan ratusan juta rupiah. Salah seorang pengusaha walet Saipul mengaku, usaha ini dilakoni sejak 5 tahun silam. Keuntungan dalam sekali panen bisa meraup ratusan juta. 

“Tergantung harga pasaran sarang walet, sekilo bisa mencapai belasan juta rupiah,” ucap Saipul, kemarin (20/6). Usaha sarang burung walet, tidak lantas berjalan mulus. Tantangannya, seperti aksi pencurian. 

“Memang perlu ada yang jaga, karena tantangan kita itu maling sarang walet. Itu sering terjadi,” keluh dia. 

Menurutnya, perawatan dan biaya pelengkap pun dibutuhkan. Agar burung walet bisa banyak singgah di bangunan telah dibuat. Selain tantangan adanya aksi pencurian sarang burung walet, keluhan masyarakat pun dirasakan pengusaha. 

Pasalnya, masyarakat merasa kurang nyaman dengan kebisingan suara walet tersebut. Apalagi sarang burung walet tersebut dibangun dekat pemukiman masyarakat. Seperti yang diutarakan salah seorang warga RT 04, Kebun Sayur, Kecamatan Sesayap Hilir, yang enggan menyebutkan namanya. 

Menurut dia, konstruksi sarang walet mestinya ada batas jarak dengan pemukiman warga. Agar masyarakat sekitar pun tidak merasa terganggu oleh suara burung walet tersebut. “Sebaiknya ada batas jarak, bangunan sarang walet dengan pemukiman warga. Karena sarang walet ini bunyinya hampir 24 jam,” keluh dia. (*/mts/uno) 

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

BI Proyeksikan Rupiah Menguat di Kuartal III

Sabtu, 27 April 2024 | 09:01 WIB

Kontribusi BUM Desa di Kalbar Masih Minim

Kamis, 25 April 2024 | 13:30 WIB
X