Rampungkan Vaksin bagi Tenaga Pendidik

- Selasa, 22 Juni 2021 | 21:11 WIB
PEMBERIAN VAKSIN: Tenaga pendidik diberikan vaksin sebagai salah satu syarat ketika ingin melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka.
PEMBERIAN VAKSIN: Tenaga pendidik diberikan vaksin sebagai salah satu syarat ketika ingin melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka.

TANJUNG SELOR – Vaksinasi Covid-19 bagi tenaga pendidik, mulai tingkat PAUD, TK, SD dan SMP se-Kabupaten Bulungan sudah mencapai 100 persen. Dengan jumlah 3.500 tenaga pendidik. 

Akan tetapi, masih ada tenaga pendidik yang belum diberikan vaksinasi. Dikarenakan guru tersebut tidak memenuhi kreteria. Artinya, memiliki penyakit yang memang dilarang untuk mendapatkan vaksin. 

“Pemberian vaksin untuk tenaga pendidik ini kan termasuk prioritas,” ujar Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bulungan Imam Sujono, kemarin (21/6).

Proses vaksinasi terhadap tenaga pendidik selesai, akan menargetkan masyarakat umum dalam waktu dekat. Dengan sudah tervaksinnya sejumlah tenaga pendidik, tentu memberikan harapan bagi dunia pendidikan. Mengingat, salah satu persyaratan untuk pembelajaran tatap muka (PTM), tenaga pendidik diberikan vaksin. 

“Pemberian vaksin ini sangat penting. Bagi masyarakat yang belum atau takut divaksin, harus mau. Karena ini satu upaya pemerintah untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19,” tuturnya.

Sementara itu, perkembangan kasus Covid-19 di Kaltara belum melandai. Sempat stabil dalam beberapa bulan terakhir hingga Tarakan bisa masuk zona kuning. Namun, kasus Covid-19 mulai menanjak lagi.  

Satuan Tugas Percepatan dan Penanganan Covid-19 Tarakan mencatat penambahan terbanyak pada Minggu lalu (20/6), dengan 12 kasus positif. Sementara pada Senin (21/6) ada 3 kasus positif. Sehingga jumlah keseluruhan mencapai 6.102 orang. 

Khusus penambahan kasus konfirmasi positif pada Minggu, didapat dari orang habis perjalanan ke luar Tarakan. Tracking kasus dan hasil pemeriksaan antigennya positif dan ditindaklanjuti dengan swab test. 

Selain itu, ada juga yang terkonfirmasi positif karena kontak erat dengan kasus sebelumnya. “Kita lakukan pemeriksaan rapid, hasilnya positif. Akhirnya ditindaklanjuti,” jelas Juru Bicara Satgas Percepatan dan Penanganan Covid-19 Tarakan dr Devi Ika Indriarti, Senin (21/6). 

Namun, khusus untuk penambahan kasus karena perjalanan dari luar Tarakan, menurut Devi jumlahnya hanya satu. Penambahan kasus yang cukup sifnifikan pada Minggu, menurut Devi, hasil pemeriksaan swab PCR keluar bersamaan. Namun hasil pemeriksaan sudah bisa diketahui lebih cepat. Data yang diperolehnya, masih ada 30 sampel yang menunggu hasil pemeriksaan. 

Dari jumlah pasien terkonfirmasi positif, tidak semua dirawat di rumah sakit rujukan. Devi memperkirakan pasien yang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan tidak lebih dari 10 orang. Bahkan di Rumah Sakit Umum Kota Tarakan (RSUKT) tidak ada. 

Artinya, sisanya hanya melakukan isolasi mandiri yang dipantau petugas Puskesmas. Menurut Devi, upaya mencegah masuknya virus Covid-19 ke Tarakan tetap dilakukan melalui skrining di pintu masuk kedatangan oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP). 

Selain itu, tracking kasus juga tetap dilakukan oleh Dinas Kesehatan setiap hari Senin, Selasa, Kamis dan Jumat. Namun demikian, ia mengimbau kepada masyarakat tetap melakukan 3M yakni mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak untuk memutus rantai penularan.

Bagi pelaku perjalanan, diharapkan jika sampai di Tarakan dan merasakan gejala Covid-19. Seperti demam, batuk dan pilek, dapat melapor ke fasilitas kesehatan terdekat dari tempat tinggalnya untuk ditindaklanjuti. (*/nnf/mrs/uno) 

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X