TANJUNG SELOR – Keberangkatan bagi calon jemaah haji (CJH) tahun ini pun harus tertunda. Dikarenakan pandemi Covid-19 yang belum reda hingga saat ini.
Di Kaltara, jumlah kuota yang dijadwalkan berangkat tahun ini sebanyak 416 CJH. Meski tidak jadi berangkat, namun Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltara melalui Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Kaltara membolehkan CJH untuk menarik uang yang sudah disetorkan.
Demikian diungkapkan Kepala Kanwil Kemenag Kaltara Saifi. Ia mengatakan, untuk menarik kembali dana haji yang sebelumnya disetorkan, memang diperbolehkan. Untuk penarikan yang aman, bisa dilakukan di bank masing-masing jemaah haji.
“Boleh saja ditarik. Itu hak setiap individu, kalau batalkan tidak masalah, persyaratannya nanti tergantung di bank masing-masing,” jelas Saifi, Sabtu lalu (26/6).
Untuk data penarikan, pihaknya belum mendapatkannya. Sebab masih menunggu laporan dari kabupaten dan kota. Selanjutnya, kabupaten dan kota melaporkan ke Kanwil Kemenag Kaltara untuk ditindaklanjuti. “Kita hanya mendata dan meneruskan datanya ke pusat. Untuk penarikannya, tetap melalui bank. Kemudian diketahui oleh Kanwil Kemenag kabupaten dan kota,” tuturnya.
Apabila dana haji ditarik oleh CJH, ketika ingin berangkat ke Tanah Suci. Maka CJH pun harus kembali mendaftar. Jika mendaftar baru, secara otomatis harus masuk dalam daftar tunggu yang biasanya hingga 30 tahun.
“Jadi kalau ditarik semuanya, termasuk setoran pertama saat mendaftar haji, terhapus oleh sistem. Kami hanya memberikan solusi, agar tidak masuk daftar tunggu atau daftar kembali,” bebernya. (fai/uno)
