Permintaan Tinggi, Biaya Tinggi

- Selasa, 6 Juli 2021 | 21:25 WIB
Hamid Amren
Hamid Amren

TARAKAN – Pengobatan dengan donor darah plasma konvalesen, menjadi salah satu pilihan sejumlah pasien Covid-19 di Kalimantan Utara (Kaltara) untuk mendapatkan kesembuhan. Terutama mereka yang menderita gejala berat dan kritis. 

Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Tarakan mencatat sudah 59 pasien Covid-19 di Kaltara yang dirawat di sejumlah rumah sakit, minta bantuan darah plasma dari penyintas Covid-19.

“Tahun ini mulai awal Januari ada 59 pasien yang meminta kepada PMI untuk menyediakan plasma konvalesen,” beber Ketua PMI Cabang Tarakan Hamid Amren, Senin (5/7). 

Dengan jumlah itu, Hamid menilai, kebutuhan akan plasma konvalesen cukup tinggi. Sayangnya, biaya untuk mendapatkannya cukup mahal dan ditanggung sepenuhnya oleh pasien. 

Informasi yang diperolehnya, rata-rata per orang mengeluarkan Rp 8 juta, tergantung daerah mengambil darahnya. Bagi masyarakat berpenghasilan lebih, demi mendapatkan kesembuhan mungkin tidak menjadi masalah. Sebaliknya menjadi persoalan bagi masyarakat yang kurang mampu. 

Darah plasma konvalesen sendiri diambil dari penyintas atau orang yang pernah terapar Covid-19 dengan kondisi tertentu. Namun, PMI Tarakan belum bisa memproduksi darah tersebut karena minimnya peralatan.

Informasi yang diperoleh Hamid, untuk membeli peralatan darah plasma konvalesen, dibutuhkan dana Rp 2 miliar. PMI Tarakan tidak miliki dana sebesar itu, kecuali jika dibantu pihak lain. 

Karena belum bisa memproduksi darah plasma konvalesen, PMI Cabang Tarakan hanya bisa memfasilitasi mencarikan di luar Tarakan, dengan jaringan PMI di sejumlah daerah di Indonesia.  

“Kita hanya memfasilitasi saja, karena kita tidak punya alat,” tuturnya.

Peralatan darah plasma konvalesen sendiri sebenarnya dimiliki Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan. Tetapi alat tersebut rusak dan sedang dalam perbaikan. 

“Mesin kami rusak. Ada pembagian mesin tapi rusak,” ujar Direktur RSUD Tarakan dr Franky Sientoro Sp.A, Senin (5/7).

Biaya untuk mendapatkan darah plasma konvalesen memang cukup mahal. Menurut Franky, untuk mendapatkan kantung darahnya saja harganya mencapai Rp 2 juta. 

“Kan isinya, minta saja darahnya gratis, kita saring ambil darahnya. Tapi kantungnya yang mahal, Rp 2 jutaan,” bebernya.

Selain itu, rumah sakit juga membebankan biaya transportasi bagi orang yang akan mengambil darah plasma konvalesen di luar Tarakan kepada pasien, karena rumah sakit tidak memiliki anggaran untuk itu. (mrs/udi)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pemkab Nunukan Buka 1.300 Formasi untuk Calon ASN

Kamis, 18 April 2024 | 12:44 WIB

Angka Pelanggaran Lalu Lintas di Tarakan Meningkat

Kamis, 18 April 2024 | 11:10 WIB
X