TANJUNG SELOR – Kasus virus Corona di Kaltara yang mengalami peningkatan perlu jadi perhatian pemerintah daerah. Bahkan berdampak terhadap masyarakat, baik secara kesehatan, maupun secara ekonomi.
Menurut Ketua DPRD Kaltara Norhayati Andris, untuk menekan angka konfirmasi Covid-19 di Kaltara, harus melakukan langkah konkrit. Minimal, pemerintah daerah sudah menyusun rencana penanganan Covid-19 untuk 6 bulan ke depan.
“Pemerintah harus mengantisipasi 3-6 bulan ke depan. Ini yang harus kita pikirkan bersama,” ujarnya, Selasa (13/7).
Banyaknya kasus konfirmasi Covid-19, justru harus membuat pemerintah daerah memutar otak. Bagaimana ke depan, Covid-19 bisa ditangani dengan baik. Pasalnya, ini bisa dikatakan merupakan gelombang kedua pandemi Covid-19.
“Kalau bisa direncanakan dari sekarang, akan sangat mudah kita menanganinya,” kata dia. Di sisi lain, Covid-19 bukan hanya berada di wilayah perkotaan. Melainkan sudah sampai di wilayah pedesaan.
Beberapa waktu lalu, kata Norhayati, salah satu desa di Kaltara menjadi sorotan. Karena masyarakatnya positif Covid-19 yang mencapai ratusan orang. “Bayangkan, sudah sampai desa. Padahal kita tahu, desa-desa di Kaltara sangat ketat. Tapi tetap saja masih bisa warganya terpapar Covid-19,” tutur Norhayati.
Hal yang mesti dipikirkan, lanjut Norhayati, antisipasi ketersediaan obat-obatan. Kemudian melakukan vaksinasi dan mempermudah birokrasi untuk mendapatkan vaksin. “Ketersediaan APD (Alat Pelindung Diri), termasuk oksigen. Agar ketika dibutuhkan, pemerintah daerah sudah menyiapkannya. Jangan sampai ada kelangkaan oksigen dan APD,” tegasnya. (adv/fai/uno)