Penduduk Miskin di Kaltara Bertambah

- Sabtu, 17 Juli 2021 | 13:14 WIB
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltara Tina Wahyufitri
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltara Tina Wahyufitri

TANJUNG SELOR - Jumlah penduduk miskin di Kalimantan Utara pada Maret 2021 sebesar 52,86 ribu atau 7,36 persen. Dibandingkan dengan penduduk miskin pada September 2020 sebesar 52,70 ribu atau 7,41 persen, jumlah penduduk miskin secara absolut bertambah 160 jiwa. Namun secara persentase menurun 0,05 persen poin.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltara Tina Wahyufitri menjelaskan, jumlah penduduk miskin daerah perkotaan mengalami kenaikan baik secara absolut maupun persentase dan penduduk miskin daerah pedesaan mengalami penurunan secara absolut maupun persentase. 

Selama periode September 2020 hingga Maret 2021, penduduk miskin di daerah perkotaan meningkat sebanyak 790 jiwa dari 25,16 ribu orang pada September 2020 menjadi 25,96 ribu orang. Pada Maret 2021 atau secara persentase naik sebesar 0,11 persen dari 5,74 persen menjadi 5,85 persen. 

"Penduduk Miskin di daerah perdesaan mengalami penurunan sebanyak 630 jiwa dari 27,54 ribu orang pada September 2020 menjadi 26,91 ribu orang pada Maret 2021 atau secara persentase turun 0,25 persen dari 10,07 persen menjadi 9,82 persen," jelasnya, Kamis (15/7).

Jumlah penduduk miskin di daerah perdesaan masih lebih besar dibanding di daerah perkotaan. Persentase penduduk miskin yang berada di daerah perdesaan pada bulan Maret 2021 sebesar 9,82 persen, sedangkan di daerah perkotaan sebesar 5,85 persen. Pola ini sama dengan kondisi September 2020 persentase penduduk miskin di perkotaan 5,74 persen sedangkan di pedesaan lebih tinggi 10,07 persen.

"Persoalan kemiskinan bukan hanya sekedar berapa jumlah dan persentase penduduk miskin. Dimensi lain yang perlu diperhatikan adalah tingkat kedalaman dan keparahan dari kemiskinan," terangnya.

Selain harus mampu memperkecil jumlah penduduk miskin, kebijakan pengentasan kemiskinan juga sekaligus harus bisa mengurangi tingkat kedalaman dan keparahan dari kemiskinan. Pada periode September 2020 hingga Maret 2021, Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) mengalami kenaikan dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) mengalami penurunan.  Indeks Kedalaman Kemiskinan naik dari 0,859 pada keadaan September 2020 menjadi 0,872 pada keadaaan Maret  2021. Indeks Keparahan Kemiskinan turun dari 0,186 menjadi 0,177 pada periode September 2020 - Maret 2021. 

"Nilai Indeks Kedalaman Kemiskinan  dan Indeks Keparahan Kemiskinan  di daerah pedesaan lebih tinggi daripada perkotaan. Pada bulan Maret 2021, nilai Indeks Kedalaman Kemiskinan untuk perkotaan hanya 0,701, sementara di daerah pedesaan mencapai 1,149," bebernya.

"Nilai Indeks Keparahan Kemiskinan  untuk perkotaan hanya 0,140 sementara di daerah pedesaan mencapai 0,237," sambungnya.

Ia menambahkan, masih terdapat kesenjangan rata-rata pengeluaran penduduk miskin di daerah pedesaan dan perkotaan. Penduduk miskin di daerah pedesaan, akan lebih sulit untuk keluar dari belenggu kemiskinan apabila dibandingkan dengan penduduk miskin di daerah perkotaan. (fai)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Data BPS Bulungan IPM Meningkat, Kemiskinan Turun

Kamis, 28 Maret 2024 | 17:00 WIB

Ombudsman Kaltara Soroti Layanan bagi Pemudik

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:30 WIB

Harus Diakui, SAKIP Pemprov Kaltara Masih B Kurus

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Penanganan Jalan Lingkar Krayan Jadi Atensi

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Jalan Penghubung di Krayan Ditargetkan Maret Mulus

Selasa, 26 Maret 2024 | 13:50 WIB

3.123 Usulan Ditampung di RKPD Bulungan 2025

Selasa, 26 Maret 2024 | 07:00 WIB

Anggaran Rp 300 Juta Untuk Hilirisasi Nanas Krayan

Senin, 25 Maret 2024 | 18:45 WIB
X