Vaksinasi di Kodim Tarakan Capai Tiga Ribu Orang

- Senin, 19 Juli 2021 | 11:55 WIB
SERBUAN VAKSIN: Program serbuan vaksin digelar di Kodim 0907/Tarakan, Minggu (18/7).
SERBUAN VAKSIN: Program serbuan vaksin digelar di Kodim 0907/Tarakan, Minggu (18/7).

TARAKAN–Kodim 0907/Tarakan kembali melaksanakan vaksinasi masyarakat, Minggu (18/7). Sebanyak 700 dosis vaksin Sinovac disiapkan untuk warga Tarakan. Kegiatan itu juga dipantau Komandan Resor Militer (Danrem) 092 Maharajalila Brigjen TNI Suratno.

“Sudah 16 kali kami melaksanakan vaksinasi. Dengan jumlah peserta 2.966 orang. Hari ini ke-17, dan targetnya 700 orang,” jelas Suratno. Vaksin tersebut berasal dari stok TNI sebanyak 400 dosis ditambah stok dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Tarakan 300 dosis. Dengan vaksinasi tersebut, diharapkan jumlah warga yang sudah divaksin bisa mencapai 3.600 orang.

Suratno mengharapkan dengan banyaknya warga yang sudah divaksin, imun bisa meningkat, sehingga bisa mencegah penyebaran Covid-19, meski persentase vaksinasi baru mencapai 10 persen.

Dandim 0907/Tarakan Letkol Inf Eko Antoni Chandra mengharapkan masyarakat melakukan vaksinasi dengan kesadaran sendiri, bukan karena ingin memenuhi persyaratan bepergian keluar Tarakan. “Masyarakat yang ingin bepergian jangan karena hanya ingin bepergian terus mereka melaksanakan vaksinasi. Sering-sering saya terima mereka mau vaksinasi karena kadang-kadang ada yang sudah pegang tiket untuk vaksinasi, ya kami tidak izinkan itu. Kalau misalnya terjadi dampak di pesawat, siapa tanggung jawab,” harapnya.

Kodim turut membantu Pemkot Tarakan dalam pencegahan pandemi Covid-19. Di antaranya ikut membantu dalam pengambilan sampel swab antigen terhadap pelaku perjalanan yang tiba di Bandara Juwata Tarakan. Hasilnya, ditemukan sejumlah penumpang yang memiliki surat keterangan bebas Covid-19 dengan pemeriksaan PCR dari daerah asal perjalanan, namun hasil swab antigen menunjukkan positif Covid-19. “Hari kami temukan dua, Rabu lalu juga ada dua, Jumat satu, Sabtu satu. Jadi delapan orang selama delapan hari,” beber Eko. Dia enggan berspekulasi kemungkinan dugaan pemalsuan surat keterangan bebas Covid-19. Hanya memastikan bahwa hasil pemeriksaan sampel di lapangan ditemukan seperti itu. “Surat PCR itu rata-rata 2x24 jam. Kami tidak bisa tahu apa kegiatan mereka setelah melaksanakan PCR. Setelah itu, mereka berangkat ke Tarakan naik pesawat, mereka transit. Ada transit di Balikpapan, itu situasi dari daerah tersebut kan daerah yang istilahnya pandeminya tinggi. Tiba di Tarakan, hasil swab antigennya adalah real time. Saat mereka tiba kemudian tes, hasilnya beda,” ungkapnya.

Menurut dia, rata-rata penumpang yang pengambilan sampel merupakan penumpang tujuan lanjutan seperti ke Nunukan, Sesayap dan lain-lain Sembakung. (kpg/mrs/dra/k16)

 

 

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Ini Dia Delapan Aksi Konvergensi Tekan Stunting

Kamis, 25 April 2024 | 12:30 WIB

Dewan Negara Malaysia Kagum Perkembangan Krayan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X