TANJUNG SELOR–Penyaluran bahan bakar minyak (BBM) masih lancar selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) baik Darurat maupun Mikro. Khususnya penyaluran BBM dari Berau ke Kaltara. Karena energi merupakan sektor esensial dan kritikal, sehingga dapat berjalan operasionalnya 100 persen.
Sales Branch Manager Retail Rayon VI Kaltimtara Destra Rahmayadi menuturkan, terjadi penurunan konsumsi BBM selama PPKM pada 3–20 Juli. Hal itu turut terjadi di daerah lain di Indonesia. Namun, jika melihat data yang ada, penurunan konsumsi BBM tidak sebesar di daerah lain. Berdasarkan data yang ada, konsumsi Kaltara ada penurunan sekitar 3-5 persen, secara total selama dua pekan pelaksanaan PPKM.
"Kalau dari Pertamina kami tetap full operasi 100 persen, tergantung permintaan pasar dan konsumen. Distribusi atau suplai BBM tetap berjalan tanpa ada kendala," jelasnya, Rabu (21/7). Berkurangnya konsumsi BBM diakibatkan kurangnya mobilitas dan aktivitas masyarakat. Pengaruhnya sangat kuat, sehingga dampaknya dirasakan.
Di kondisi normal, seperti pada Juni lalu, konsumsi BBM masyarakat Kaltara mencapai 570 ribu liter per hari. Sejak PPKM dilaksanakan awal bulan ini sampai 18 Juli lalu, rata-rata menjadi 553 ribu liter per hari. "Kalau persentasenya itu 3,2 persen. Dan jelas itu berdampak kalau dari segi bisnis. Namun, PPKM adalah aturan pemerintah, kami harus mematuhi," bebernya. Terkait penyekatan dan penutupan di pintu masuk sejumlah daerah, dia menegaskan tidak menjadi kendala. Destra memastikan distribusi BBM aman dan tidak ada kekurangan pasokan.
"Karena BBM dan elpiji kan sektor esensial. Jadi harus tersalurkan ke masyarakat. Meski mengalami penurunan konsumsi BBM selama PPKM Darurat, Pertamina memastikan stok bahan bakar masih dalam kondisi aman," ujarnya. Jika melihat dampaknya, ada kemungkinan PPKM yang diperpanjang memengaruhi penurunan konsumsi pada Juli 2021. Namun, pihaknya belum bisa memastikan karena data masih berjalan hingga akhir Juli nanti. (kpg/fai/dra/k16)