Samakan Persepsi Berantas Narkotika

- Minggu, 25 Juli 2021 | 19:35 WIB
Yahya Ahmad Zein
Yahya Ahmad Zein

TARAKAN - Aparat penegak hukum diminta menyamakan persepsi dalam penanganan penyalahgunaan narkotika, khususnya di Kaltara.

Dikatakan Dekan Fakultas Hukum, Universitas Borneo Tarakan, Yahya Ahmad Zein, mekanisme pencegahan penyalahgunaan narkotika, menjadi kunci utama untuk menekan peredaran narkotika.

Yahya menyebut, peredaran narkotika merupakan kejahatan luar biasa. Makanya aparat penegak hukum harus memiliki persepsi yang sama dalam memberantas narkotika. "Karena tidak bisa jalan sendiri. Semua saling membutuhkan. BNN (Badan Narkotika Nasional), Polri, Imigrasi, Lapas, Jaksa, dan Hakim, harus punya komitmen yang sama," tuturnya, Sabtu (24/7).

Menurutnya, aparatur hukum tidak hanya melakukan penindakan dan pemberantasan. Melainkan juga harus diutamakan pencegahan. Pasalnya, belakangan ini sudah ada keterlibatan anak di bawah umur dalam praktik penyalahgunaan narkotika.

"Ada anak sekolah juga yang terlibat. Bahkan barang buktinya sabu berkilo-kilo. Ini sangat meresahkan. Bahkan di Kaltara ini masuk dalam darurat narkotika. Sehingga semua stakeholder harus bersinergi," harapnya.

Ia menyampaikan, memang ada peraturan hukum bagi anak di bawah umur. Namun yang menjadi perhatian, proses hukum bisa menjadi efek jera bagi para pelaku anak di bawah umur. "Dari sisi hukum pasti disesuaikan dengan undang-undang peradilan anak," tuturnya.

Ditambahkan, ada beberapa bagian dalam proses hukum di Tarakan yang membutuhkan upaya bersama. Misalnya, dalam proses pembuktian barang bukti narkotika jenis sabu. Jika dari kepolisian, berkoordinasi kembali dengan BNN yang memiliki alat pembuktian.

"Contohnya pembuktian sabu benar atau tawas. Itu yang perlu proses dengan cepat. Sehingga para pelaku dapat kepastian hukum yang cepat juga. Tidak lama-lama lagi ditahan dan langsung diproses," jelasnya.

Tak hanya di dalam negeri, lanjut Yahya, indikasi narkotika yang didatangkan dari luar negeri semakin memprihatinkan. Maka dari itu ia juga berharap ada keseriusan dari aparat, khususnya aparat negara tetangga dalam memberantas narkotika. Pasalnya, narkotika jenis sabu-sabu yang beredar di Kaltara, diduga kuat didatangkan dari Malaysia. "Kami berharap, aparat punya komitmen bersama menjaga pintu-pintu masuk di Kaltara," katanya. (sas/udi)

 

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X