TANJUNG SELOR – Proses pembelajaran tatap muka (PTM) di Bulungan dijadwalkan bisa terlaksana pada tahun ajaran baru 2021/2022, pada Juli ini. Namun, hal itu bakal sulit terwujud. Seiring terjadinya penambahan kasus pasien terkonfirmasi positif Covid-19.
Kegiatan belajar mengajar pun kembali terpaksa secara daring. Yang jadi persoalan, masih ada daerah yang belum terjangkau untuk jaringan telekomunikasi. Sehingga kesulitan menerapkan pembelajaran jarak jauh (PJJ). Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bulungan Jamaluddin Saleh menyebutkan, sebanyak 47 persen dari 147 PAUD, 144 SD, dan 62 SMP tidak memiliki akses internet. Selain itu, 31 persen dari jumlah sekolah tersebut tercatat tidak memiliki akses listrik.
“Sekolah yang ada di area blank spot itu berada di Kecamatan Peso, Peso Ilir, Tanjung Palas Barat, Sekatak, Tanjung Palas, dan Tanjung Palas Timur. Mereka menerapkan BDR (belajar dari rumah) secara luring (offline). Siswa tetap tidak diperkenankan ke sekolah,” jelas Jamaluddin, Minggu (25/7).
Selama proses belajar, tetap dibagikan buku pelajaran dan mengumpulkan tugas siswa secara berkala. Tenaga pendidik selama bertugas akan dibantu Satuan Tugas (Satgas) sekolah dan Satgas Penanganan Covid-19.
“Guru bisa melakukan kegiatan belajar bersama siswa di tempat yang sudah ditetapkan oleh tim Satgas Covid-19 desa atau kelurahan setempat. Pertemuan bisa dilakukan sekali dalam seminggu,” ungkap Jamaluddin.
Pengambilan dan pengembalian tugas dilakukan oleh orangtua, dengan menerapkan protokol kesehatan (Prokes). Proses memberikan pembelajaran kepada siswa ini, melibatkan Tri Sentra Pendidikan, yakni orangtua, sekolah, dan masyarakat. (*/nnf/uno)
