Krisis Oksigen Mulai Terjadi di Tarakan, 10 Ventilator Diistirahatkan

- Kamis, 29 Juli 2021 | 13:26 WIB
TABUNG KOSONG: Puluhan tabung oksigen di RSUD Tarakan banyak yang kosong mengakibatkan beberapa ventilator tak bisa difungsikan.
TABUNG KOSONG: Puluhan tabung oksigen di RSUD Tarakan banyak yang kosong mengakibatkan beberapa ventilator tak bisa difungsikan.

Ketersediaan oksigen medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan sudah sangat mengkhawatirkan, dampak bertambahnya pasien Covid-19. Saat ini rumah sakit milik pemerintah itu merawat sekitar 100 pasien Covid-19 dengan kondisi sedang hingga berat. Jumlah itu hampir mencapai jumlah tempat tidur yang disediakan, sebanyak 120 bed.

 

TARAKAN – Dari jumlah tersebut, hampir semua pasien membutuhkan oksigen untuk membantu pernapasan. Bahkan 10 pasien dalam kondisi kritis dan membutuhkan ventilator. Namun, kekurangan oksigen membuat RSUD Tarakan terpaksa tidak memfungsikan 10 ventilator yang dimiliki. Padahal, peralatan itu sangat dibutuhkan untuk membantu perawatan pasien dalam kondisi berat.

“Kami sudah menyediakan alat ventilator, menyiapkan kebutuhan penunjang hidup yang cukup, tetapi dengan kondisi ketersediaan oksigen yang sampai hari ini sangat terbatas, teman-teman dokter penanggung jawab pelayanan (DPJP) dan ahli anestesi melakukan perawatan maksimal dengan kondisi minimal,” ujar Direktur RSUD Tarakan dr Franky Sientoro, Rabu (28/7).

Untuk mengantisipasi kekurangan oksigen, manajemen terpaksa tidak membuka sementara operasi yang direncanakan, agar oksigen yang ada bisa mem-backup perawatan pasien Covid-19 dan lainnya. Sementara operasi yang sifatnya emergensi tetap dilayani. Dalam kondisi peningkatan pasien Covid-19 saat ini, RSUD Tarakan membutuhkan 200–300 tabung oksigen dalam sehari. Adapun yang tersedia hanya 100–120 tabung oksigen.

Dampakya tidak hanya ruang perawatan pasien Covid-19, tapi juga di ruang ICU pasien non Covid-19. Karena suplai oksigen yang semakin menurun, pihaknya kini menggunakan oksigen sungkup. Namun, kadar oksigennya hanya 10–15 liter per menit. Sementara jika dengan ventilator, kadar oksigen mencapai 20 liter per menit.

Pihaknya kini menunggu bantuan tabung oksigen yang diupayakan Pemkot Tarakan dari luar, yang hingga kemarin belum tiba. Dia mendapat informasi rencananya baru tiba besok dengan jumlah 200 tabung. Pihaknya juga sudah meminta bantuan kepada produsen oksigen industri untuk dapat membantu kebutuhan oksigen.

Franky berharap masyarakat dapat mengerti kondisi yang dialami RSUD Tarakan. Dia juga mengajak masyarakat untuk mendoakan agar kasus Covid-19 dapat berkurang, serta terus melakukan protokol kesehatan dengan benar dan melakukan vaksinasi.

Sementara itu, Wali Kota Tarakan Khairul memastikan dapat bantuan tabung oksigen dari sejumlah produsen oksigen medis dari luar Tarakan. Tahap awal akan datang 200 tabung. “Sudah ada solusi dari Balikpapan, terus juga dapat bantuan dari PKT Bontang,” ujar Khairul. Diharapkan saat kapal kembali ke Balikpapan bisa membawa lebih banyak tabung oksigen untuk diisi guna menutupi kekurangan. Sementara pabrik oksigen medis di Tarakan juga tetap produksi.

Adapun pendistribusiannya, menurut Khairul, sudah disepakati pembagiannya, disesuaikan dengan kondisi pasien di rumah sakit. Misalnya, RSUD Tarakan mendapat lebih banyak, disusul Rumah Sakit Umum Kota Tarakan (RSUKT), Rumah Sakit Angkatan Laut (RSAL) Ilyas Tarakan, dan Rumah Sakit Pertamina. (kpg/mrs/dra/k16)

 

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pembangunan Tiga PLBN di Kaltara Klir

Senin, 6 Mei 2024 | 17:40 WIB

BPPW Target 6.691 SR Air Bersih di Kaltara

Sabtu, 4 Mei 2024 | 18:15 WIB

Ada Empat Tantangan Pendidikan di Kaltara

Sabtu, 4 Mei 2024 | 15:30 WIB
X