Pemkot Tarakan Beli Oksigen di Balikpapan, Masih Juga Kekurangan

- Senin, 2 Agustus 2021 | 12:14 WIB
AKHIRNYA DATANG JUGA: Tabung berisi oksigen bantuan dari luar Tarakan tiba di RSUKT belum lama ini. Hal itu tentu membantu pelayanan terhadap pasien covid maupun non-covid yang membutuhkan perawatan.
AKHIRNYA DATANG JUGA: Tabung berisi oksigen bantuan dari luar Tarakan tiba di RSUKT belum lama ini. Hal itu tentu membantu pelayanan terhadap pasien covid maupun non-covid yang membutuhkan perawatan.

Upaya Pemkot Tarakan mendatangkan tabung oksigen medis dari luar daerah untuk mengatasi krisis oksigen medis di Bumi Paguntaka, membuahkan hasil. Tiba di Tarakan 200 tabung oksigen sejak Sabtu (31/7). Tabung disimpan sementara di Rumah Sakit Umum Kota Tarakan (RSUKT), dan menunggu untuk didistribusikan ke sejumlah rumah sakit rujukan Covid-19.

 

TARAKAN – Kedatangannya terlambat dari perkiraan, karena terkendala proses pengiriman. Oksigen tersebut diproduksi Surya Biru Murni (SBM) dari Balikpapan, yang dikirim melalui jalur darat menuju Berau, Sebawang lalu menyeberang ke Tarakan menggunakan feri.

“Harusnya Senin tadi, berbagai kendala transportasi dan sebagainya karena jalannya jauh, terus sudah sampai di Berau tapi ketinggalan feri, sehingga kemarin baru sampai di Sebawang, KTT, hari ini baru berangkat. Alhamdulillah sudah sampai di sini (Tarakan),” ujar Wali Kota Tarakan Khairul. Dijelaskannya, oksigen tersebut sebenarnya dibeli dari SBM untuk memenuhi kebutuhan seiring meningkatnya kasus Covid-19. Karena produsen oksigen medis di Tarakan tidak mampu menyiapkan kebutuhan seluruh rumah sakit. Namun, upaya itu sifatnya sementara. Setelah kasus Covid-19 stabil, akan distop dan kembali mengambil sepenuhnya dari produsen di Tarakan.

Adapun pembeliannya ditanggung masing-masing rumah sakit. Pemkot Tarakan rencananya membagikan kepada seluruh rumah sakit rujukan Covid-19 secara proporsional, menyesuaikan kebutuhan dan jumlah pasien di setiap rumah sakit. “Tentu akan suplai untuk rumah sakit proporsional sesuai kebutuhan dan jumlah pasien yang dirawat,” ungkapnya.

Selanjutnya, akan tiba lagi tabung oksigen dalam beberapa hari ke depan. Namun, tahap berikutnya merupakan bantuan corporate social responsibility (CSR) dari PT Pupuk Kaltim yang diupayakan melalui mediasi anggota DPR RI dapil Kaltara Deddy Yevri Sitorus. Dari informasi yang diperoleh Khairul, bantuan tersebut berjumlah dua ribu tabung, atau 12.000 meter kubik okisigen medis berupa liquid yang didistribusikan PT Pupuk Kaltim melalui Berau, sehingga memperpendek jarak pengiriman ke Tarakan.

Proses pengirimannya setelah 200 tabung diturunkan di Tarakan, diperkirakan pada Senin (2/8), truk kembali ke Kaltim membawa tabung kosong sekitar 350 tabung untuk diisi di Berau, lalu kembali ke Tarakan dan seterusnya hingga terpenuhi dua ribu tabung. “Yang kami dapat dari PKT itu CSR, gratis, kami hanya membiayai transportasi dan menyiapkan tabungnya,” jelasnya.

Khairul berharap kasus Covid-19 di Tarakan menurun, sehingga produksi gas medis di Tarakan bisa mencukupi kebutuhan oksigen bagi rumah sakit.

Untuk bantuan dua ribu tabung oksigen tersebut, Khairul berencana mengalokasikan sebagai cadangan untuk rumah sakit di Kaltara lainnya jika memang ada yang membutuhkan dan menanggung biaya transportasi.

Sementara itu, Direktur RSUKT Tarakan dr Joko Haryanto menyambut baik kedatangan tabung oksigen tersebut yang akan membantu dalam memenuhi ketersediaan oksigen medis.

“Kami bersyukur karena datang tambahan oksigen 200 tabung, meski nanti dibagi-bagi untuk semua rumah sakit di Tarakan. Bisa sedikit menambal kekosongan gas oksigen yang selama ini terjadi,” ujar Joko.

Dengan bantuan tersebut, sedikit mengurangi beban RSUKT akan kebutuhan oksigen medis. Kebutuhan RSUKT diakuinya meningkat drastis. Jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di RSUKT sampai Sabtu sebanyak 20 pasien, dengan kondisi sedang hingga berat yang kebanyakan membutuhkan oksigen.

Dengan kondisi itu, pihaknya membutuhkan sekitar 100 tabung setiap hari. Sebab, RSUKT juga menggunakan oksigen dengan kadar tinggi mencapai 15 liter per menit untuk merawat pasien Covid-19 yang kondisinya buruk.

Dengan kedatangan 200 tabung, dia memperkirakan setidaknya bisa dapat 80 tabung yang bisa dimanfaatkan untuk sehari sambil tetap mengambil dari produsen di Tarakan. “Kalau itu dipakai langsung, paling sehari habis. Cuma kami masih tetap mendatangkan dari Juata,” tuturnya.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Ini Dia Delapan Aksi Konvergensi Tekan Stunting

Kamis, 25 April 2024 | 12:30 WIB

Dewan Negara Malaysia Kagum Perkembangan Krayan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X