Perjuangkan Bangun Pipa Bawah Laut, Dari Sekatak ke Tarakan

- Kamis, 5 Agustus 2021 | 12:22 WIB
KEKURANGAN AIR BAKU: Produksi air bersih dari IPA Kampung Bugis disuplai dari Embung Binalatung.
KEKURANGAN AIR BAKU: Produksi air bersih dari IPA Kampung Bugis disuplai dari Embung Binalatung.

Krisis air baku di Embung Binalatung (Kampung Satu) yang dialami Perusahaan Daerah (Perumda) Tirta Alam Tarakan, masih berlanjut sampai sekarang. Dampaknya membuat suplai air ke pelanggaan tidak lancar. Perumda Tirta Alam Tarakan bahkan harus mengambil kebijakan melakukan pendistribusian secara bergilir.

 

TARAKAN–Direktur Perumda Tirta Alam Tarakan Iwan Setiawan menjelaskan, kondisi Embung Binalatung tidak didukung dengan sumber air di sekitarnya, hanya bisa menampung air hujan.

Dengan kondisi itu, air baku di embung tersebut cepat berkurang jika tidak hujan. Karena embung itu menyuplai air untuk Instalasi Pengolahan Air (IPA) Kampung Satu dan IPA Kampung Bugis. Seperti yang terjadi saat ini, Embung Binalatung krisis air baku karena hujan yang minim. Dampaknya suplai air ke pelanggan berkurang drastis hingga 75 persen.

“Itu yang dilayani IPA Kampung Satu sekarang harus bergantian. Dulu yang bisa kapasitas produksi 225 liter per detik, sekarang tinggal 60 liter per detik, artinya turun sekitar 75 persen. Yang 25 persen mau enggak mau giliran,” ujarnya, Rabu (4/8). Dampaknya dirasakan pelanggan di sebagian Kecamatan Tarakan Timur dan Kecamatan Tarakan Tengah. Seperti di Kelurahan Kampung Satu, Kampung Empat, Kampung Enam, Lingkas Ujung, Beringin dan Kelurahan Pamusian.

Sementara untuk daerah lainnya seperti sebagian Tarakan Barat dan Tarakan Utara masih aman. Karena pasokan air baku di Embung Persemaian masih mencukupi. Sehingga, IPA Persamaian dan IPA Juata masih bisa menyuplai dengan kapasitas maksimal.

Menurut Iwan, saat ini tidak ada cara lain kecuali mengharapkan hujan dengan intensitas tinggi untuk bisa memenuhi Embung Binalatung. Sedangkan jika dilakukan pengerukan di embung tersebut, Iwan menilai tidak efektif. Karena tidak ada sedimentasi lantaran tidak ada aliran sungai di sekitarnya.

Namun, Pemkot Tarakan sedang mengupayakan pemasangan pipa distribusi dari Embung Indulung untuk menyuplai air baku ke IPA Kampung Satu. Saat ini tinggal menyisakan sekitar 300 meter, serta menunggu dukungan listrik dari PLN.

“Kalau sudah ada air baku dari Indulung itu sudah agak bisa teratasi air baku yang di Kampung Satu, karena itu besar, sekitar 200 liter per detik,” tuturnya.

Sedangkan dalam jangka panjang, rencana mengambil air baku dari Sekatak sedang diseriusi Pemprov Kaltara untuk diperjuangkan di pusat. Iwan menyebut, pihaknya dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Tarakan sudah bertemu dengan gubernur Kaltara untuk menjelaskan rencana tersebut.

“Kemarin dibahas di kantor gubernur. Hasilnya gubernur akan menindaklanjuti. Nanti akan dibawa ke pusat, diperjuangkan bagaimana proyek bisa jalan,” ungkapnya.

Berdasarkan detail enginering design (DED) yang dibuat, ada tiga skema pembiayaan yang dirancang Pemkot Tarakan untuk mengambil air dari Sekatak. Pertama melalui Jembatan Bulan yang membutuhkan anggaran Rp 700 miliar. Namun, rencana itu dinilai tidak realistis seiring belum terbangunnya jembatan bulan.

Skema kedua adalah memasang pipa distribusi bawah laut dengan membutuhkan biaya Rp 1,2 triliun. Sedangkan skenario ketiga juga pemasangan pipa bawah laut namun dengan jalur yang lebih pendek.

Iwan menyerahkan sepenuhnya kepada Pemprov Kaltara untuk menindaklanjuti. Dia menilai, rencana itu memang harus dilakukan. Karena untuk jangka panjang, Tarakan memang harus ambil air dari daratan Kalimantan, tidak bisa hanya mengharapkan dari Tarakan.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Ini Dia Delapan Aksi Konvergensi Tekan Stunting

Kamis, 25 April 2024 | 12:30 WIB

Dewan Negara Malaysia Kagum Perkembangan Krayan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X