TANJUNG SELOR – Meski usia kemerdekaan RI sudah 76 tahun, tapi masyarakat Bulungan belum sepenuhnya merasakan. Pasalnya, masih ada masyarakat yang tidak sejahtera.
Bahkan, berdasarkan rilis setiap tahun Badan Pusat Statistik (BPS) masih ada masyarakat yang di bawah garis kemiskinan dan hal itu menjadi agenda utama pemerintah.
“Termasuk terhadap pertumbuhan anak di Bulungan. Bukan hanya sejahtera dari sisi fisik. Tetapi dari sisi batinnya bagaimana memberikan rasa aman kepada anak,” terang Bupati Bulungan Syarwani, Selasa (17/8).
Pemerintah pun memastikan agar anak-anak tetap sekolah. Walaupun saat ini kegiatan belajar mengajar lebih banyak dilakukan di rumah secara online. “Jangan sampai di tengah pendemi kegiatan belajar mengajar terputus. Hal seperti ini sangat tidak kita inginkan,” tutur Syarwani.
Mengingat, pendidikan menjadi hak anak untuk mendapatkan ilmu pengetahuan dan wawasan. Pemerintah pun wajib menjamin hal tersebut. Kemudian, kebutuhan dasar secara menyeluruh tetap menjadi atensi, khususnya yang menjadi kewenangan Pemkab Bulungan.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bappeda-Litbang Bulungan Iwan Sugianta memastikan penanganan kemiskinan tetap menjadi skala prioritas daerah. Bahkan, hal itu sudah tertuang dalam visi misi Bupati dan Wakil Bupati Bulungan.
“Ada 15 program prioritas yang akan dijalankan,” ujarnya. Program itu menjadi salah satu upaya pemkab untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. (fai/uno)